Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Tahun Terbaik Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya

18 Desember 2017   07:28 Diperbarui: 18 Desember 2017   09:27 4739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya juara Dubai World Super Series Finals 2017/badmintonindonesia.org

Terbaik. Kata ini bisa saja berlebihan karena tidak ada sesuatu yang tak tercela di atas muka bumi. Apalagi bila disematkan pada sosok-sosok manusia yang harus berkompetisi tanpa henti dalam satu kalender turnamen. Namun setidaknya diksi tersebut mengacu pada pencapaian yang belum tentu bisa diukir di tahun-tahun sebelumnya maupun sesudah ini, juga oleh generasi terbaik pada masanya.

Harus diakui tahun 2017 menjadi tahun terbaik bagi Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo. Ganda putra itu sukses merebut tujuh gelar dari sembilan kali tampil di final super series  dari total 13 turnamen super series dalam kalender Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). 

Klimaks pasangan berjuluk "The Minions" itu terjadi di Hamdan Sports Complex, Dubai, Uni Emirat Arab, Minggu (17/12/2017) kemarin. Pasangan terbaik Indonesia itu merebut gelar superseries finals, turnamen pamungkas superseries saban tahun.

Menariknya, Marcus dan Kevin merebut hat-trick gelar masing-masing di awal dan di akhir kalender. Tiga gelar pertama diraih masing-masing di All England, India Open dan Malaysia Open. Grafik penampilan sempat menurun, dan mulai bergerak naik di Korea Open, Jepang Open dan Denmark Open yang berakhir sebagai juara dan runner-up, sebelum akhirnya mencapai titik stabil di tiga turnamen terakhir sejak China Open, Hong Kong Open hingga Super Series Finals.

Belum pernah ada dalam sejarah tepok bulu dunia pasangan dengan performa sementereng "The Minions". Keduanya menjadi yang pertama dengan raihan gelar terbanyak dalam satu tahun kalender BFW, mengungguli pasangan legendaris Korea Selatan, Lee Yong-dae dan Yoo Yeon-seong yang berakhir dengan enam gelar.

Kevin dan Gideon membuktikan sebagai pasangan terbaik yang pernah ada, bila itu tidak dianggap berlebihan, hingga turnamen penutup yang hanya mempertemukan delapan pasangan atau pemain terbaik dari setiap nomor. 

Keduanya sanggup menjaga konsistensi dan mengolah tekanan sebagai pasangan yang paling dicari dan ingin "dibunuh" para lawannya. Hampir semua pasangan terbaik yang masih eksis sudah pernah dikalahkan. Bahkan ada dari antaranya yang tak pernah menang hingga pertemuan terakhir, mungkin hingga akhir kebersamaan mereka. Ingat rekam jejak Li Junhui dan Liu Yuchen dan bagaimana prediksi masa depan mereka di sektor ganda China!

Begitu juga sebaliknya. Marcus dan Kevin mampu mengolah pengalaman dan menimba hikmah darinya, terutama dari setiap momen kekalahan. Hal ini terjadi jelas di Dubai tahun ini. Keduanya tak bisa berbuat banyak saat menghadapi Takeshi Kamura/Keigo Sonoda di laga kedua penyisihan grup. Mereka menyerah straight set 17-21, 17-21 dari pasangan Jepang itu.

Satu kekalahan dan dua kemenangan di fase grup mengantar "The Minions" ke semifinal sebagai runner-up dan kembali mempertemukan mereka dengan Kamura dan Sonoda. Apa yang terjadi? Marcus dan Kevin berhasil mengekploitasi setiap titik lemah pasangan nomor lima dunia itu. Keduanya meninggalkan gaya bermain seperti biasa dan coba menggunakan strategi berbeda.

Bicara tentang permainan cepat, kedua pasangan dikenal memiliki tipikal permainan yang sama. Marcus dan Kevin tentu tahu bila masih memperagakan gaya yang sama hasil akhir bisa saja seperti di fase grup. Karena itu mereka coba bermain lambat dan lebih banyak memancing pasangan Jepang dengan bola-bola atas.

Permainan seperti itu jelas bukan gayanya Marcus dan Kevin. Bahkan sang wasit sampai curiga dan menegur sang pelatih, Aryono Miranat. "Sempat ditanya oleh referee kenapa Kevin/Marcus bermain seperti itu, banyak lob-lob panjang dan kesannya tidak serius," ungkap Miranat seperti dilansir dari badmintonindonesia.org.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun