Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Menyambut Tahun Kerja Keras untuk Bulu Tangkis Indonesia

9 Januari 2017   13:05 Diperbarui: 10 Januari 2017   11:01 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Susi Susanti (kelima dari kiri) bersama jajaran PP PBSI dan pelatih/badmintonindonesia.org

Pekerjaan berat Binpres ada di sektor tunggal putri. Hingga kini kepala pelatih utama masih belum juga diumumkan. Baru posisi asisten pelatih yang terisi yakni Minarti Timur. Bisa jadi Susy dan tim berpikir keras untuk mengisi tempat yang sebelumnya diisi Bambang Suprianto mengingat beban dan tanggung jawab yang tidak ringan.

Masuknya Jeffer Rosobin sebagai kepala pelatih pratama diharapkan meberikan pengaruh positif bagi para pemain muda. Sebagai mantan pemain tunggal di era Taufik Hidayat, Jeffer memiliki pengalaman kepelatihan di Jepang dan Malaysia. Bersaman Herli Djaenudin sebagai asisten pratama, asa memutus mata rantai mandeknya prestasi dan mempersempit jurang regenerasi digantung.

PBSI sudah memanggil 89 atlet, masing-masing 50 di kelas utama dan 39 di kelas pratama untuk memperkuat tim nasional Indonesia. Jumlah ini menyusut 10 kuota dibanding tahun lalu. Meski demikian masih ada beberapa tempat yang masih kosong dan para pemain magang tengah diseleksi untuk melengapi kuota tersebut.

Sebanyak sembilan pemain didepak dari pelatnas dengan jumlah terbanyak dari sektor ganda campuran yakni empat pemain. Nama-nama tersebut hampir tidak terdengar prestasinya selama setahun terakhir. Mereka adalah Reksy Aureza Megananda (tunggal putra), Desandha Vegarani Putri, Putri Ayu Desiderianti (tunggal putri), Muhammad Fachrikar (ganda putra), Maretha Dea Giovani (ganda putri), dan Masita Mahmudin, Rafiddias Akhdan Nugroho, Riky Widianto, dan Richi Puspita Dili (ganda campuran).

Muka-muka baru kini mengisi pelatnas pratama, salah satunya tunggal putra yang cukup bersinar di Kejuaraan Dunia Junior tahun lalu di Bilbao, Spanyol, Chico Aura Dwi Wardoyo.

Setelah mundurnya Lindaweni Fanetri praktis sektor putri utama dihuni para pemain muda. Rentang usia Fitriani, Hanna Ramadini, Dinar Dyah Ayustine, Gregoria Mariska, Ruselli Hartawan, Aurum Oktavia Winata, Gabriela Meilani Moningka tidak terpaut jauh bahkan ada yang sepantaran dengan para pemain pratama seperti Eprilia Mega Ayu Swastika, Isra Faradila, Ghaida Nurul Ghaniyu, Choirunisa, Savira Sandradewi.

Situasi ini mendorong tim pelatih tunggal putri bekerja ekstra keras. Saat ini hanya Fitriani yang berada di lingkaran 20 besar dunia. Selain tunggal berperingkat 18 dunia itu, para pemain lainnya berada di luar jajaran 40 besar.

Selama setahun ke depan mereka akan ditempa seturut program setiap sektor. Yang pasti perkembangan setiap atlet terus berada dalam radar pantauan, dan kepada mereka akan diambil sikap pada akhir tahun melalui sistem promosi dan degradasi.

Selama proses pembinaan itu banyak hal bisa dilakukan untuk mempertahankan prestasi, dan terutama meningkatkan dan menggedor prestasi. Cara-cara yang akan ditempuh Eng Hian untuk ganda putri misalnya bisa menjadi contoh. Evaluasi berkala melalui sistem KPI (Key Performance Index) dan mendatangkan psikolog untuk mendampingi dan membentuk mental juara adalah sebagian dari langkah strategis untuk meningkatkan prestasi. Saat dunia olahraga sudah mulai lekat dengan sport science, melibatkan bidang-bidang keilmuan dan cara-cara teknis dan ilmiah dalam program latihan adalah bentuk maksimalisasi terhadap potensi dan bakat-bakat alam para atlet Indonesia.

Tak kalah penting di tingkat pengurus, menentukan dan memilah target serta meningkatan jam terbang para pemain muda amat diperlukan. Agenda padat baik turnamen beregu dan individu seturut kalender BWF, maupun ajang multicabang seperti SEA Games sudah menanti.

Di sini kejelian dan keberanian PBSI untuk mengorbit para pemain diuji. Berprestasi di turnamen pembuka super series (premier), All England pada 7-12 Maret, Kejuaraan Dunia di Glasgow, Skotlandia, 21-27 Agustus, SEA Games Kuala Lumpur, 19-31 Agustus, serta membawa pulang Piala Sudirman yang telah dinanti sejak 1989 yang akan dihelat di Gold Coast, Australia, 21-28 Mei tidak hanya menjadi target PBSI juga harapan segenap bangsa Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun