Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Membangun Cerita Bersama dari Lantai 22

15 Oktober 2016   23:48 Diperbarui: 16 Oktober 2016   12:04 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gapey Sandy sedang menyampaikan pendapat sekaligus permohonan agar kolaborasi Danamon dan Kompasiana terus berlanjut/@Danamon

Namun ia tetap mengingatkan, “Dalam kaitan keamanan bank, kami menghimbau kepada para nasabah termasuk setiap anggota komunitas, untuk senantiasa menjaga informasi pribadi. Jangan men-share PIN, username dan lainnya. Juga harus terus melakukan kehati-hatian dalam bertransaksi dan melakukan akses di dunia digital.”

Cerita bersama

Sesuai visi “Peduli dan Membantu Jutaan Orang Mencapai Kesejahteraan,”Danamon akan terus melebarkan sayap pelayanannya. Usia 60 tahun bukanlah titik akhir, tetapi awal untuk menjemput masa depan. Saat peresmian kantor pusat baru, Menara Danamon, Consumer Banking and SME Bank Danamon, Michellina Triwardhany mengaku masih sekitar 64 persen masyarakat Indonesia belum mendapatkan layanan perbankan.

"Target segmennya sekarang adalah masyatakat yang belum terjangkau mengenai fasilitas perbankannya. Karena kami melihat, ada sekitar 64 persen masyarakat Indonesia yang belum mendapatkan layanan perbankan," tutur Michellina Triwardhany. 

Situasi itu menjadi peluang bagi Danamon. Dengan inovasi-inovasi yang dilakukan diharapkan semakin banyak masyarakat terjangkau layanan perbankan.

Namun Danamon tak bisa bekerja sendiri. Kondisi saat ini, menurut Gandhy menuntut kerja sama. Kolaborasi. Berkreasi bersama atau co-creation.Baginya tidak cukup dengan hanya mendengar dan mengakrabkan diri. Sudah saatnya membangun cerita bersama melalui kerja sama dan kerja bersama.

Kerja bersama itu pada giliran akan membangkitkan saling pengertian sehingga keterikatan Danamon dengan para nasabah dan juga komunitas tidak berada di atas landasan yang rapuh. Tetapi terjalin atas dasar kepentingan yang sama yakni demi kemajuan bersama.

“Menggunakan Danamon karena memang memilih Danamon bukan karena terpaksa. Karena itu bangun komunikasi untuk saling mengenal, melalui komunitas, dan jaringan sosial media. Kami memperkenalkan diri dan mengenal siapa saja di luar sana dan bagaimana bisa membantu memberikan solusi,”tuturnya.

“Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengembangkan proses interaksi yang terjadi. Sekarang eranya bersama-sama. Sehingga saya memilih bank karena suka, karena interest sama dengan saya.”

Dari pihak nasabah dan komunitas, hal penting yang harus diperhatikan Danamon adalah menjadikan mereka benar-benar sebagai partner, bukan barang atau sasaran jualan.

“Komunitas butuh bertumbuh. Komunitas butuh partner yang tidak serta-merta hanya menjadikan komunitas sebagai komoditas tetapi juga mampu memberdayakan. Artinya, Danamon dapat berperan sebagai 'ayah' atau 'orang tua' yang men-support komunitas, bukan dalam bentuk pemberian uang atau materi belaka, melainkan support dari sisi inspirasi, ide dan lainnya,” tegas Beng-Beng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun