Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Membangun Cerita Bersama dari Lantai 22

15 Oktober 2016   23:48 Diperbarui: 16 Oktober 2016   12:04 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Sekarang saatnya bank itu mendengar. Danamon masuk ke media sosialnya bertujuan untuk mendengar teman-teman semua sehingga kami bisa memahami lebih baik, apa yang diinginkan oleh teman-teman,”tandas Gandhy.

Lebih lanjut, Gandhy mengakui bahwa sudah saatnya bank lebih banyak mendengar apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan nasabah. Bank bukan lagi pihak yang paling tahu dan mengerti apa yang diinginkan dan dibutuhkan para nasabah.

“Dulu, bank yang merasa paling tahu bahwa produk yang cocok untuk A adalah ini, dan tabungan yang tepat untuk si B adalah itu. Sehingga produk bank yang ada menjadi terbatas. Kini, semua itu harus diubah. Bank yang justru harus lebih banyak mendengar dan memenuhi kebutuhan sesuai harapan nasabahnya,”sambungnya.

Sifat sosial media yang interaktif dan cepat, memungkinkan proses komunikasi itu berlangsung cepat. Kapan dan di mana saja proses komunikasi itu bisa berlangsung. Gandhy memberi contoh. Saat terjadi transaksi mencurigakan di tengah malam, Danamon hadir dengan @HelloDanamon. Melalui akun tersebut siapa saja bisa mengadu dan pihak bank siap siaga selama 24 jam dalam seminggu.  Danamon selalu berjaga untuk memberikan layanan kepada para nasabah.

Selain mendengar apa yang menjadi kebutuhan nasabah, Danamon pun menggunakannya untuk sosialisasi produk. Di situ peran penting komunitas di sosial media tak terbantahkan.

 “Karena buat kami, komunitas adalah salah satu wadah untuk bisa menyosialisasikan produk Danamon. Karena di komunitas banyak anggotanya, juga ada transaksi keuangan, sehingga bisa lebih cepat bagi Danamon memperkenalkan bank ini kepada khalayak,” terang Toni.

Toni Darusman, Chief Marketing Officer Danamon/@Anjarsetya1
Toni Darusman, Chief Marketing Officer Danamon/@Anjarsetya1
Senafat dengan pernyataan Toni, Gandhy mengaku bahwa warga sosial media atau netizenitu layak diperlakukan seperti warga masyarakat. Selain karena mereka mewakili nasabah, juga keberadaan akun-akun sosial media bisa membentuk perkumpulan layaknya komunitas.  

“Netizen itu seperti layaknya citizen, pasti mereka akan berkumpul. Nah, bagaimana cara kami bisa masuk dan bersosialisasi lebih cepat adalah melalui komunitas,”tandas Gandhy.

Dalam perjalanan waktu, setelah mulai berkenalan dengan sosial media sejak tiga tahun lalu, Danamon terus bertransformasi dengan membangun beragam infrastruktur. Infrastruktur-infrastruktur tersebut dibangun berdasarkan interese dan kebutuhan. Kini Danamon hadir dengan enam akun sosial media untuk mengakomodir setiap kebutuhan nasabah.

Pertama, @HelloDanamon sebagai layanan customer service 24 jam selama seminggu sebagai pintu gerbang untuk lalu lintas informasi dan solusi terkait produk maupun layanan Danamon.

Kedua,@Danamon. Akun ini dimaksudkan untuk memberikan kabar terbaru mengenai akses informasi seputar korporasi, edukasi perbankan, kegiatan sosial dan lowongan pekerjaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun