Oleh: Charla Susanti, S.E
Analis Pertahanan Ahli Muda Setditjen Pothan Kemhan
Shantierna69@Gmail.com
Di era modern ini, tantangan multidimensional merupakan isu penting dalam sektor pertahanan Indonesia. Perkembangan teknologi dan kondisi geopolitik, demografi, serta lingkungan dapat berubah menjadi ancaman serius bagi pertahanan Indonesia. Maka, teknologi pertahanan negara perlu ditingkatkan.
Pertahanan negara merupakan aspek yang sangat krusial untuk menciptakan negara yang aman dan damai. Untuk mencapai tujuan tersebut, Indonesia harus menjalankan strategi pertahanan negara yang mampu mengatasi semua ancaman yang ada.
Penggunaan teknologi pertahanan yang tepat dan disertai dengan tenaga ahli yang kompeten merupakan salah satu solusi untuk mengatasi ancaman multidimensional. Selain itu, integrasi antar komponen militer dan non-militer juga diperlukan untuk menjaga stabilitas keamanan Indonesia.
Latar Belakang
Sektor pertahanan Indonesia cukup tertinggal dari negara besar lainnya di Asia. Salah satu penyebab ketertinggalan ini adalah keterbatasan anggaran. Kepala Biro Informasi Sekjen Kemenhan, Frega Wenas, mengatakan bahwa anggaran pertahanan Indonesia hanya 0,7% - 0,8% dari PDB.
Menurutnya, anggaran pertahanan tersebut jauh dari kata ideal. Di negara-negara maju, anggaran untuk sektor pertahanan biasanya berkisar antara 1% hingga 1,5% dari PDB.
Di bulan Juli 2025, pemerintah mengumumkan bahwa Kementerian Pertahanan mendapat porsi 185 triliun Rupiah dari RAPBN. Menhan Sjafrie Sjamsoedin menuturkan bahwa anggaran indikatif ini belum mampu mencukupi semua kebutuhan Kementerian Pertahanan.
Hal ini tentu menjadi tantangan besar bagi Kementerian Pertahanan untuk mengalokasikan anggaran ini pada kebutuhan-kebutuhan yang benar-benar diprioritaskan. Salah satunya adalah untuk memajukan teknologi pertahanan Indonesia guna mengatasi ancaman-ancaman yang bersifat multidimensional.
Â
Ancaman Multidimensional Terhadap Negara