Peristiwa Penting dalam Gelombang Unjuk Rasa 25 Agustus
Semenjak pelantikan Presiden Prabowo, baru kali ini terjadi demo besar-besaran yang tersebar di hampir semua provinsi. Unjuk rasa pada bulan Agustus lalu terjadi di depan gedung DPR di Jakarta, depan Gedung DPRD di berbagai daerah, dan tempat-tempat strategis.
Sejak awal, masyarakat dari berbagai elemen menyampaikan protesnya di depan gedung tersebut. Mereka menuntut pemerintah untuk menghapus tunjangan DPR, membatalkan kenaikan gaji DPR, mengesahkan UU perampasan harta koruptor, dan menyampaikan berbagai tuntutan lainnya.
Demonstrasi ini dilanjutkan selama beberapa hari. Pada tanggal 27 Agustus, seorang driver ojek online dilindas oleh mobil rantis Brimob saat demonstrasi sedang berlangsung di Jakarta. Kejadian ini menyulut kemarahan yang lebih besar.
5
Akibatnya, demo driver ojek online terjadi di mana-mana dan berlangsung anarkis. Mereka bentrok dengan polisi. Pendemo juga tak segan membakar kendaraan di tepi jalan dan merusak fasilitas umum. Bahkan, gedung DPRD/DPD di beberapa daerah dibakar oleh massa.
Korban demonstrasi juga bertambah di mana-mana. Tidak hanya mahasiswa dan pendemo saja yang terluka dan terbunuh. Di Makassar, 3 ASN gugur akibat pembakaran Gedung DPRD.
Selain itu, kediaman anggota DPR yang dirasa menyakiti hati rakyat juga dijarah. Rumah yang pertama dijarah adalah rumah milik Ahmad Sahroni di Tanjung Priok.
Setelah kejadian yang cukup anarkis di atas, tensi unjuk rasa agak mereda. Meski demikian, pendemo dan banyak tokoh publik ramai menggaungkan tuntutan 17+8. Mereka mendesak DPR untuk menerima tuntutan tersebut paling lambat tanggal 5 September 2025.
Demonstrasi dan Tantangan Menuju Indonesia Emas
Dari gelombang demo 25 Agustus 2025, dapat disimpulkan bahwa rakyat sudah muak dengan pemerintah. Mereka juga semakin berani dalam melawan kebijakan pemerintah yang dirasa tidak memihak rakyat kecil.