Mohon tunggu...
Chantika Radjah
Chantika Radjah Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Universitas Nusa Cendana Kupang

Jadilah goresan yang menginspirasi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Stop Bullying

17 Oktober 2019   17:42 Diperbarui: 17 Oktober 2019   19:14 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber gambar: Chantikapicture)

Share-lah hal-hal positif yang membangun di akun media sosialmu. Seperti artikel, berita, humor, pendidikan dan lain sebagainya. Ingat, hidup sangatlah indah jika dijalani dengan hal-hal bermakna. 

Hindari hal-hal yang tidak perlu
Banyak sekali orang-orang yang sulit mengontrol hal yang satu ini. Bagaimana tidak? Ego dan pergaulan menjadi penyebab hal tersebut sulit dihindari. Untuk itu, kurangilah ego dan pintarlah dalam bergaul. Tidak perlu terlalu ikut arus. Turut mengomentari hal-hal yang sebenarnya tidak perlu adalah sesuatu yang membuang waktu. 

Berikan komentar yang membangun 
Jika itu hal yang perlu dikomentari. Komentarilah dengan kata-kata yang sopan, yang tidak menyinggung perasaan orang lain. Berikan komentar yang membangun seperti solusi, saling menyemangati, atau saling mendoakan. Mungkin itu jauh lebih baik guys. 

Bangunlah relasi dengan selera humor
Untuk hal yang satu ini sangatlah penting. Mengapa? Karena sudah terbukti bahwa dengan humor orang-orang akan berkomunikasi lebih santai dan bersahabat. Untuk itu guys, salah satu cara bermedia sosial yang baik adalah itu tadi. Postinglah hal-hal yang lucu. Dengan begitu orang-orang akan merasa terhibur. 

Dalam artikel ini juga, penulis ingin membagikan tips-tips menarik bagaimana menghadapi para haters: 

Abaikan segala sesuatu yang menyakiti diri 
Bukan hal yang tabuh bahwa kehidupan adalah muzibah bagi mereka yang merasa tertindas. 

Bagaimana tidak? Kehadiran mereka seolah tak di sambut dunia. Tak ada lingkungan yang mendukung, tak ada jiwa yang menolong dan tak ada rupa yang bertanya mengapa demikian? Seolah sepih, sendiri dan tak berguna! Itu pendapat mereka para korban bully yang lebih memilih untuk bunuh diri. 

Singkat saja, penulis juga pernah mengalami hal serupa. Tapi tidak pernah terlintas dalam fikir saya untuk bunuh diri. Mengapa? Karena saya percaya bahwa kehidupan adalah anugerah yang diberikan secara cuma-cuma untuk dijalani. 

Jadi dalam bentuk apapun yang terjadi dalam hidup ini baik sikap dan tutur kata yang menyakiti hati - batin kita cobalah untuk bersikap acuh dan mengabaikan segala hal yang menyakiti diri kita sendiri. 

Bangun relasi bersama Sang Pencipta 
Sering sekali penulis mendengar setiap jeritan dari para korban bully bahwa mereka sepih, hampa dan sendiri. Padahal mereka lupa bahwa terlepas dari itu semua, sesungguhnya ada satu sosok yang senantiasa hadir bersama mereka. Dia adalah Sang pencipta. Tentu dia mengetahui dan mengerti apa yang kita harapkan. 

Tetapi kembali lagi, kitalah orang-orang yang melupakan dan mengabaikan kehadiranNya. Alhasil, sendiri, sepih dan hampa adalah sahabat kita. Nah, dari situ penulis ingin bilang pada kalian (Korban bully) cobalah untuk membangun relasi bersama Tuhan lagi, lagi dan lagi. Niscaya keputusasaan di ubah menjadi berkat. Ingat, bunuh diri bukanlah solusi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun