Mohon tunggu...
Chandra Hanifah Rahmawati
Chandra Hanifah Rahmawati Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Universitas Amikom Purwokerto

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Semiotika Roland Barthes pada Eyeliner Viral

25 Juli 2021   06:48 Diperbarui: 25 Juli 2021   06:55 542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Youtube/Hayley Bui

Penggunaan eyeliner dengan gaya cat eye (mata kucing) dan  fox eye (mata rubah) menjadi trend  makeup bagi para wanita belakangan ini. Penggunaan makeup mata dengan style yang demikian dapat membuat kesan mata yang besar,imut, maupun tegas, tetgantung dengan ketebalan dan panjang wings line nya.

Kunci dari pembuatan wings line adalah keahlian dari seorang pemakai. Jenis eyeliner juga memegang peranan yang penting, apalagi jika digunakan oleh pemula. Baru-baru ini, di jejaring sosial, viral sebuah eyeliner dengan inovasi baru yang membantu para pemula mewujudkan impiannya untuk membuat wings line dengan bagus seperti seorang ahli tanpa perlu bersusah payah.

Ternyata, adanya inovasi ini dapat dianalisis dengan semiotika. Semiotika erat kaitannya dengan iklan. Dalam hal ini yaitu viralnya sebuah eyeliner. Lalu, apa sih semiotika itu? dan bagaimanakah analisisnya?

Semiotika berasal dari bahasa Yunani "Semeion", yang berarti tanda. Jadi, semiotika bisa dikatakan sebagai ilmu yang mempelajari soal tanda (sign).

Dalam ilmu komunikasi, kaitannya dengan komunikasi visual, salah satu tokoh teori semiotika yang terkenal adalah Roland Barthes. Barthes meyakini bahwa bahasa bukanlah fenomena alam melainkan seperangkat tanda-tanda yang dibentuk manusia. Ia membagi penandaan menjadi 2, yakni makna denotatif dan makna konotatif. Roland Barthes juga menambahkan dengan adanya "mitos" yang ada pada tanda. Berikut contohnya:

Sumber: aliexpress.com
Sumber: aliexpress.com

Penanda: Eyeliner

Petanda: sebuah produk kecantikan yang digunakan di area kelopak mata mata dengan warna dan gaya tertentu dalam pengaplikasiannya.

Tanda denotatif: sebuah eyeliner dengan packaging dan isi berwarna hitam, merk kimuse, yang memiliki dua ujung berbeda bentuk.

Tanda konotatif: dua ujung yang berbeda pada eyeliner ini memiliki fungsi yang berbeda pula. Yang satu berindak sebagai eyeliner dengan fungsi biasanya, sedangkan yang lainnya sebagai wings liner. Ujung lancip seperti spidol dianggap lebih mudah digunakan daripada eyeliner dengan bentuk yang tipis. Penambahan stamp memberi kesan yang fresh dan unik oleh kaum hawa. Didukung dengan packaging 2in1 memudahkan para pengguna ketika travelling karena praktis sehingga tidak memakan banyak tempat.

Mitos: Inovasi dalam produk kecantikan telah berkembang dengan pesat. Brand Kimuse yang berasal dari China ini tak mau produknya didepak pasaran. Ia berhasil menciptakan produk dengan harga yang terjangkau, dengan formula yang bagus, namun memiliki keunikan dalam produknya. 

Jika sebelumnya produk 2in1 eyeliner dikolaborasikan dengan mascara, maka Ia mengembangkan kolaborasi antara eyeliner biasa dengan stamp. Stamp ini berfungsi untuk mempermudah membuat wings liner pada ujung mata. 

Memakai eyeliner sendiri dianggap para wanita sebagai hal tersulit ke dua setelah membuat alis. Pasalnya tidak sembarang orang yang dapat menciptakan wings liner degan apik. Butuh keahlian untuk membuatnya. Kehadiran stamp inilah yang menjadi angin segar bagi para pemula makeup. Tak ayal jika produk ini viral di kalangan masyarakat karena selain harganya yang murah, tapi memiliki fungsi yang bagus.

itulah contoh pengaplikasianTeori Semiotika Roland Barthes pada produk eyeliner. Tak hanya produk dari sebuah brand saja, teori ini cocok untuk digunakan untuk menganalisis pesan dari suatu film atau video klip musik tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun