Mohon tunggu...
Chandra Hatipuspita
Chandra Hatipuspita Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

"It is not our differences that divides us. It is our inability to recoginize, accept, and celebrate those differences." - Audre Lorde

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berperang Melawan Kasus Intoleransi di Masa Pandemi

11 November 2020   01:45 Diperbarui: 11 November 2020   01:56 635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keberagaman sejatinya adalah sebuah keniscayaan. Kita dihadapkan dengan dua pilihan, menjadikannya sebagai bara api perpecahan atau menjadikannya sebagai amunisi kolaborasi yang menakjubkan.

Indonesia, negeri yang kita cintai, merupakan negara dengan kondisi geografis yang sangat luas dan jumlah penduduk yang sangat besar. Total luas daerah Indonesia mencapai 1.916.862,20 km2, dengan jumlah penduduk yang tersebar pada 34 provinsi di Indonesia sebanyak 265.015 juta jiwa pada tahun 2018. 

Dengan segala kemajemukan yang ada dari Sabang sampai Merauke, kekayaan di negeri ini merupakan hal yang wajib kita syukuri sebagai bagian bangsa Indonesia. Segala keberagaman, mulai dari suku, agama, ras, budaya, bahasa, hingga keberagaman pemikiran dan sudut pandang yang ada, telah dipersatukan dalam sejarah bersamaan dengan lahirnya semboyan "Bhineka Tunggal Ika".

Namun, pada kenyataannya, masih kita temui berbagai tindakan intoleransi terjadi di negeri ini. Pada masa pandemi seperti saat ini, ternyata tidak hanya sakit akibat Covid-19 yang perlu diobati. Perlu kita sadari bahwa bukan hanya fisik yang terancam sakit, namun budaya toleransi di negeri ini juga sedang sakit. 

Negeri ini terus didera dengan berbagai permasalahan mengenai tindakan intoleransi, mulai dari intoleransi antar suku, agama, ras, hingga antargolongan, bahkan tindakan tersebut terjadi di kala pandemi dimana seharusnya fokus kita adalah bersama-sama bersatu dan saling mendukung melawan pandemi. Sebagai bukti nyata, berikut beberapa kilas balik mengenai kasus-kasus intoleransi yang bersemi di masa pandemi yang dilansir dari berbagai sumber:

- Seorang guru di Jakarta yang melakukan tindakan intoleransi dengan meminta siswa-siswanya tidak memilih Ketua Osis yang beragama selain Islam;

- Aksi perusakan salib di kompleks makam Kristen di Yogyakarta;

- Intoleransi yang mulai merebak di pedesaan hingga adanya kebijakan setempat melarang pendatang non muslim untuk tinggal di daerahnya;

- Pembubaran midodareni di Solo dengan penyerangan keluarga;

- Penolakan pembangunan gereja di Kecamatan Napagaluh, Kabupaten Aceh Singkil;

- Penolakan ibadah yang terjadi di berbagai daerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun