Wabah Covid 19 telah menyebar di Indonesia yang awalnya berasal dari kota Wuhan Cina sejak desember 2019 (Chandrasekaran & Fernandes, 2020). WHO menyatakan ini sebagai pandemi global karena penularan virus ini sangatlah cepat.Â
Oleh karena itu, setiap negeri wajib menerapkan upaya untuk pencegahan penyebaran covid-19 dengan cara social distanching (pembatasan jarak sosial) untuk mengurangi interaksi antar individu dalam komunitas yang lebih luas.Â
Kondisi tersebut memaksa terjadinya perubahan termasuk dalam dunia Pendidikan mulai dari Taman Kanak-Kanak (TK) hingga perguruan tinggi yang awalnya menggunakan metode tatap muka atau face to face saat pembelajaran kini perlu mengubahnya menjadi pembelajaran dalam jaringan (daring) dan luar jaringan (luring).Â
Hal ini sesuai dengan anjuran Pemerintah yang diberitahukan melalui (Surat Edaran Tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Malam Masa Darurat Penyebaran Corono Virus Disease (COVID19), n.d.) Nomor 15 Tahun 2020 yang menyatakan bahwa pembelajaran dilaksanakan dari rumah menggunakan pembelajaran jarak jauh (daring/e-learning) serta dalam jaringan (daring/offline) dan hanya boleh dilaksanakan daerah zona hijau yang mematuhi protocol Kesehatan Salah satu kunci keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran adalah dengan menerapkan sistem pembelajaran yang tepat, akan tetapi di masa pandemic covid-19 memiliki problematika yang dihadapi guru dan orangtua.
Adanya pembelajaran yang berbeda dengan biasanya yaitu pembelajaran daring dan luring menuntut semua pihak mulai dari guru, orang tua serta murid saling bekerja sama. Kerja sama yang dilakukan seperti guru sebagai perencana kegiatan dan penilai hasil pembelajaran sedangkan orang tua sebagai pembimbing anak saat di rumah dalam memantau proses pembelajaran.Â
Guru juga harus bekerja lebih kreatif dan ekstra dalam mempersiapkan perencanaan pembelajaran (bahan, materi, metode serta RPPH) pelaksanaan, serta evaluasi yang digunakan saat proses pembelajaran daring yang berbeda dari sebelum terdampak covid 19, sehingga dapat menarik minat maupun semangat belajar peserta didik). Guru juga harus memperhatikan beberapa hal yang dianggap penting seperti kondisi lingkungan keluarga,
Selain itu orangtua juga memilki peran yang sangat penting dalam membantu anaknya dalam proses pembelajaran saat di rumah seperti (1) orang tua membimbing anaknya dalam menggunakan teknologi yang dipakai saat belajar; (2) orang tua sebagai fasilitator sarana dan prasarana; (3) orang tua sebagai motivator untuk memberikan semangat, motivasi, dan dukungan dalam melaksanakan pembelajaran sehingga memperoleh prestasi yang baik; (4) orang tua sebagai pengatur atau pengarahÂ
Namun dibalik peran orang tua yang sangat penting, terdapat tantangan bagi orang tua yang tentunya sangat mempengaruhi bagi anak saat proses pembelajaran yaitu penurunan kemampuan ekonomi orang tua .Sehingga berdampak pada ketindaknyamanan anak saat berada di rumah.
terdapat problematika yang dihadapi guru maupun orang tua saat menerapkan pembelajaran daring dan luring, salah satu problematika yang dihadapi orang tua kurangnya pemahaman materi oleh orang tua, sarana dan prasarana begitupun ada beberapa orang tua yang masih belum paham terkait dengan teknologi.Â
Kemudian  kendala yang dihadapi orangtua yaitu untuk meningkatkan minta belajar anak, tidak memiliki cukup waktu untuk mendampingi anak karena harus bekerja, orang tua tidak sabar dalam mendampingi anak saat belajar di rumah, kesulitan orang tua dalam mengoperasikan gadget.Â
Problematika lainnya kurangnya kesadaran orang tua untuk membimbing anak mereka saat proses pembelajaran daring selama wabah covid 19, kurangnya pemahaman orang tua terkait pembelajaran daring sehingga selama pembelajaran berlangsung, orang tua tidak mendampingi anakny