KARMIN
(kismanea, kisah lima alinea)
Oleh: Chrirsadmojo
Kisah 2: “Asmane Simbah Putri Kambuh”
Karmin pulang ladang beriringan dengan Anik. Sore itu, sore kedua Karto –suami Anik– tak dapat mengandangkan sapinya dari ladang gembala. Sudah dua hari dua malam pula Karto tak di rumah. Menjenguk ibundanya yang sakit.
Tidak jauh memang. Hanya memerlukan waktu satu jam perjalanan. Melalui jalan provinsi yang mulus sejauh 5 km. Kemudian belok kanan memasuki jalan kampung. Dilanjutkan memasuki jalan di areal tegalan.
Setelah itu, belok kanan lagi menapaki jalan makadam di sepanjang jalan tengah hutan. Sebelum akhirnya masuk ke sebuah perkampungan di tengah hutan, tempat tinggal ibu Karto. Ini waktu tempuh pada musim kemarau. Jika musim hujan datang, waktu tempuh bermotor bisa 2 jam sampai 3 jam. Lebih cepat dengan berjalan kaki.
Sampai di kelokan jalan dekat rumah Karto, Anik minta tolong agar Karmin bersedia mengajari anaknya mengerjakan PR. Usai maghrib nanti Danu, anak Anik dan Karto, akan bertandang ke rumah Karmin. Menurut Anik, Danu mogok belajar karena hasil PR-nya kemarin tak ada satu pun jawaban yang benar.
Ya, sore kemarin Danu minta ibunya mengajari menyelesaikan PR Bahasa Jawa. PR tentang nama-nama anggota keluarga. Biasanya Karto yang mendampingi Danu belajar.
Sejak masuk SD hingga Karto menjenguk ibunya kemarin, belum pernah sekali pun Danu belajar bersama Anik, ibunya. Andai Karto bepergian meninggalkan rumah hingga menginap, kebetulan Danu dapat menyelesaikan PR sendiri tanpa perlu bantuan.
Sore ini Danu ke rumah Karmin dengan membawa tas rangselnya yang berat. Danu pun mulai mengerjakan PR Matematika soal cerita dipandu Karmin.