Mohon tunggu...
Chamim Rosyidi Irsyad
Chamim Rosyidi Irsyad Mohon Tunggu... Guru - nama pena: Chrirs Admojo

Ajang berbagi, bermanfaat bagi sesama, hidup semakin bermakna dalam ridlo Allah Azza wa Jalla.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Antara Solusi dan Asal Kritik

25 Desember 2020   21:12 Diperbarui: 25 Desember 2020   21:25 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Membersamai aktivitas kerja bakti di sebuah yayasan pendidikan yang berlokasi di dekat perempatan Jl. Pegirian – Jl. Karang Tembok – dan Jl. KH Mas Mansyur Surabaya suatu Jumat pagi pada hampir penghujung tahun 2020, ada beberapa hal baik yang dapat dicatat. Jeda waktu dua hari dari catatan kuterakan dalam kompasiana ini, ada yang baik kujadikan cermin kehidupan. Buah bercermin kucerna dengan beberapa asupan bergizi untuk dapat kujadikan rambu-rambu untuk menempuh jalanan panjang menuju taman harapan.

Satu di antara catatanku adalah quote yang diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Drs. Supomo, M.M. saat memberikan kata sambutan sewaktu jeda aktivitas kerja bakti. Beliau di antaranya menyatakan bahwa sedikit solusi yang kita sumbangkan jauh lebih baik daripada asal kritik yang tak santun dan menyakitkan. Ungkapan yang sekilas terasa klise ini justru kontekstual di era yang semakin serba eletronik dan digital seperti dewasa ini.

Betapa tidak, jika kita menikmati aneka warna postingan yang membanjiri grup-grup medsos yang tiba-tiba mengundang nomor atau akun medsos kita menjadi anggotanya, sering terasa mengerikan dan memanaskan. Meski kita tidak turut aktif merespon, tetapi kita ada di dalamnya. Ya, semakin panjang jalan kita lalui dengan membiarkan grup pengundang bertengger pada seluler kita, semakin bertebar kata-kata yang tak terkemas akhlak kita temukan. Kata-kata itu ada yang berupa kritikan, celaan, ketidaksetujuan, atau bahkan hinaan kepada orang lain tanpa sandaran yang kokoh.

Sesungguhnya mengkritik sah dan boleh-boleh saja, tetapi perlu dikemas dengan ungkapan yang baik dan berterima. Seandainya pun kita tak mampu mengungkapkan dengan yang baik, sebaiknya kita tunda dulu. Kita simpan dalam notes sebagai draf yang sewaktu-waktu dapat kita reviu lagi untuk kita perbaiki. Jika saja masih menyakitkan seandainya bakal postingan itu dilontarkan orang lain kepada kita, kita bisa mengendapkannya dalam notes sampai kita temukan yang terbaik untuk semua.  Berarti respon kita berupa diam kita.

Hal ini sejalan dengan anjuran Kanjeng Nabi Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Abu Hurairah.  Beliau pernah bersabda bahwa barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya ia berkata yang baik atau diam, dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka janganlah ia menyakiti tetangganya, dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaknya ia muliakan tamunya. (HR Bukhari)

Berkaitan dengan penerapan dalam perikehidupan sehari-hari akan amanat hadis ini, ada kisah agung yang diabadikan oleh Imam Khatib Al Baghdadi dalam kitabnya yang berjudul Al-Jami’ li Akhlaq Ar-Raqi. Imam Khatib ini nama lengkapnya adalah Abu Bakr Ahmad bin `Ali bin Tsabit bin Ahmad bin Mahdi al-Shafi`i (10 Mei 1002 – 5 September 1071; 392 AH-463 AH). Beliau ini seorang ulama Sunni ahli hadis dan sejarawan.

Kita coba baca dan renungkan bersama nukilan kisah yang beliau abadikan tersebut seperti di bawah ini.

Harun ibn ‘Abdillah, seorang ulama ahli hadis yang juga berprofesi sebagai pedagang kain di Kota Baghdad berkisah sebagai berikut.

Suatu hari, saat malam beranjak larut, pintu rumahku diketuk.

“Siapa ...?” tanyaku.

“Ahmad,” jawab orang di luar setengah berbisik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun