Mohon tunggu...
M. Chairul Arifin
M. Chairul Arifin Mohon Tunggu... Pensiunan

Menulis, membaca, research

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Luk Guluk, Jajanan yang Semakin Terpinggirkan

24 Januari 2024   12:25 Diperbarui: 24 Januari 2024   12:38 994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Luk Guluk, Jajanan yang Semakin Terpinggirkan

Oleh M. Chairul Arifin

Bila anda bepergian ke daerah Bondowoso atau Jember Propinsi Jawa Timur, daerah yang dihuni oleh orang Madura, (Madura Pandalungan). jangan kaget bila anda disuguhi aneka masakan yang berbasiskan singkong ( Manihot esculenta), seperti tape, suwar suwir dan ada satu yang spesifik yaitu luk Guluk

Luk Guluk, disebut demikian karena penganan ini berbentuk bulat sebesar bola pingpong yang mudah menggilinding.  Dari bahasa, Madura aluk guluk yang artinya barang yang mudah berputar putar menggelinding seperti bola. Terbuat dari singkong yang dikukus sampai mateng, dicampur dengan parutan kelapa muda, garam dan gula secukupnya kemudian diulek atau ditumbuk sampai halus merata dan dipisah pisah untuk dicetak menjadi seluas bola pingpong. Ditengahnya diisi gula  merah atau gula aren  kemudian dikepal kepal jadi berbentuk bola lalu, di goreng sampai kecoklatan. Setelah agak dingin sudah siap disajikan.

Mudah bukan? Tetapi seiring dengan tuntutan selera masyarakat adonan singkong dan parutan kelapa tersebut dicampur pula dengan kuning telur ditambah margarin dan isinya diganti coklat atau kismis untuk menambah cita rasa luk guluk dalam berbagai varian.

Hati hati cara makannya sebab bila kita salah gigit Luk Guluk dapat memuncratkan  gula merah pada baju kita. Ada baiknya cara gigitnya mulai dari tepi lingkaran jangan langsung menggigit bagian tengahnya. Pelan, jangan sampai menyesap gula merahnya lebih dulu. Baru sesudah itu pelan pelan gula merah digigit bersama Luk Guluk yang mengelilingi nya.

Kini Luk Guluk telah mulai langka. Hanya ada penjual tertentu yang menyajikan di kaki lima di Bondowoso seiring dengan makin surutnya produksi singkong.

Menurut Laporan BPS Provinsi Jawa Timur, produksi singkong Bondowoso cenderung menurun terus. Pernah mencapai hampir 150 ribu  ton di tahun sebelum 2010,
kemudian turun jadi 74 ribu ton pada tahun 2017 dan anjlok jadi 39.234 ton di tahun 2018 (BPS Kabupaten Bondowoso). Adapun penghasil singkong terbesar di Bondowoso adalah Desa Klabang dan Wringin.

Itulah sebabnya jajanan Luk Guluk semakin terpinggirkan. Seretnya pasokan bahan baku singkong menjadikan cemilan orang  di sore hari yang ditemani teh atau kopi serta Luk Guluk menjadi makin lama makin berkurang. Diperlukan sejumlah inovasi untuk peningkatan produksi singkong yang antara lain untuk keperluan Luk Guluk

Kota Depok, Januari 2024
M. Chairul Afifin

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun