Di tengah riuhnya lanskap kuliner Kota Banjarmasin, sebuah usaha mikro bernama "Nasi Igut" hadir sebagai cerminan semangat kewirausahaan generasi muda. Dijalankan oleh seorang perempuan muda berusia 21 tahun, usaha yang baru berdiri kurang dari setahun ini menunjukkan potret perjuangan dan strategi bertahan di pasar yang sangat kompetitif, terutama di era digital.Â
Usaha yang berlokasi di kawasan Sungai Jingah, Kelurahan Surgi Mufti, ini merupakan representasi dari survivalist entrepreneurship, di mana usaha dirintis untuk menciptakan pekerjaan bagi diri sendiri didorong oleh kebutuhan ekonomi. Meski tergolong usaha mikro pemula, Nasi Igut menunjukkan potensi besar untuk "naik kelas" berkat fondasi manajerial yang tidak biasa.
Profesionalisme di Tengah Skala Mikro
Berdasarkan laporan hasil wawancara yang disusun oleh penulis dari Universitas Lambung Mangkurat, ditemukan bahwa pemilik Nasi Igut telah menerapkan praktik manajemen yang menjadi pembeda. Dua temuan penting menunjukkan adanya perencanaan usaha (business plan) tertulis dan pengelolaan keuangan melalui "pencatatan manual sederhana".
Dalam konteks UMKM yang seringkali berjalan secara informal, kepemilikan rencana bisnis menunjukkan adanya pemikiran strategis dan visi jangka panjang. Lebih lanjut, praktik pencatatan keuangan, sekalipun sederhana, adalah langkah fundamental menuju profesionalisme. Pencatatan yang disiplin memungkinkan pemilik memantau arus kas, mengevaluasi laba-rugi, dan membangun rekam jejak keuangan yang krusial untuk mengakses pembiayaan formal di masa depan.Â
Strategi Hadapi Gempuran Pasar Digital
Pemilik Nasi Igut dengan tegas menyatakan bahwa prioritas utamanya dalam mengelola usaha adalah "Promosi dan pemasaran". Pilihan ini dinilai sangat logis dan rasional jika melihat ketatnya persaingan di sektor kuliner Banjarmasin.
lebih dari 5.500 usaha kuliner di Banjarmasin telah bergabung sebagai mitra platform pesan-antar makanan seperti GoFood. Angka ini mengindikasikan bahwa medan persaingan utama telah bergeser dari lokasi fisik ke visibilitas di pasar digital yang padat. Dalam kondisi ini, strategi pemasaran yang agresif menjadi kunci untuk mendapatkan perhatian konsumen di tahap awal.
Tantangan Inovasi dan Dampak UsahaÂ
Meski fokus pada pemasaran adalah langkah yang tepat untuk bertahan, artikel ini juga menyoroti sebuah tantangan. Inovasi yang dilakukan pemilik paling sering berfokus pada "Pemasaran dan distribusi".Â