Mohon tunggu...
Panca
Panca Mohon Tunggu... Lainnya - Selenophile

Hello

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kontroversi Pasangan Baru: Sudut Pandang

11 April 2021   21:31 Diperbarui: 11 April 2021   21:35 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Siapa sih yang tidak tahu Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah? Pasangan yang baru-baru ini menikah itu kini menjadi buah bibir di kalangan banyak orang apalagi warga net. Pernikahan mereka itu memunculkan banyak kontroversi dari mengkaitkannya dengan issue protocol kesehatan, politik, hingga kenegaraan. 

Sebenarnya tidak mengherankan juga apabila mengingat bahwasannya pasangan ini merupakan influencer yang terkenal di kalangan para pemuda pun juga sebagai anak tertua dari Gen Halilintar yang terkenal semenjak kemunculannya di layar televisi, belum lagi sosok Aurel yang merupakan salah seorang putri dari diva dan juga penyanyi yang dikenal oleh masyarakat luas khususnya Indonesia. 

Berita mengenai pasangan ini sudah senter terdengar dari beberapa tahun belakangan, meskipun banyak netizen yang menuding mereka sebagai 'pasangan settingan' -- tepat pada tanggal 3 april 2021 selain keduanya melangsungkan pernikahan, hal itu juga sekaligus ikut menampik berita miring mengenai kisah asmara settingan mereka pada khalayak ramai. Walaupun berita mengenai pasangan ini sudah 'njeprah' dimana-mana, opini ini akan memberikan sudut pandang berbeda terkait kontroversi-kontroversinya.

Seperti halnya yang kita tahu, pernikahan yang digelar oleh kedua belah pihak dari pasangan itu menampilkan kesan begitu mewah di tengah mewabahnya kasus COVID-19 pun juga ditengah masyarakat yang saat ini banyak yang masih kehilangan pekerjaan akibat pandemic yang hingga kini belum genap-genapnya berakhir. Tetapi meskipun begitu tidak perlu diragukan lagi, bukan? 

Jika serangkaian acara baik sebelum hingga hari H pesta pernikahan digelar secara luar biasa menonjolkan kemewahan mengingat baik pasangan itu sendiri maupun keluarga mereka adalah public figure yang mana tidak perlu ditanyakan lagi material yang dimilikinya. 

Kontroversi lainnya berkenaan dengan protocol kesehatan, sudah ditampik dengan apik dari keluarga pasangan yang baru menikah tersebut pun dengan pernyataan dari salah seorang dokter yang cukup dikenal dikalangan masyarakat kita -- bahwasannya pernikahan yang digelar itu sudah sepenuhnya mengikuti standar protocol kesehatan COVID-19 secara ketat.

Daripada itu, pernikahan keduanya tidak memengaruhi isi kantong mahasiswa apalagi jatah belanja Ibu-ibu pun juga tidak mengurangi gaji mingguan Bapak-bapak. Mengingat pernikahan pasangan ini digelar mewah menggunakan dana mereka pribadi, tidak ada hubungannya bukan dengan kita? 

Hanya saja memang di sayangkan mengapa televisi yang bertujuan sebagai media penanyangan berita secara cepat itu malah-malah menjadi ajang mempertontonkan serangkaian acara pernikahan pasangan tersebut secara nonstop bahkan tidak hanya di satu saluran televisi. 

Hal itu menggeser berita-berita utama yang seharusnya ditayangkan, seperti berita kasus terorisme misalnya atau berita-berita lain yang menyangkut masyarakat banyak. 

Selain media televisi, pada saluran YouTube bahkan rangkaian acara pasangan tersebut menjadi trending dalam berhari-hari, namun dilihat dari statistic penonton tayangan tersebut -- bukankah bisa dikatakan bahwasannya masyarakat pun menyukai hal-hal demikian? Sedikit membingungkan di kala warga net berbondong-bondong tidak menyukai berita mengenai pasangan ini namun integrasi penonton terus meningkat.

Dan yang terakhir, yang amat sangat masih menjadi pertanyaan 'Mengapa petinggi Negara ini datang?' Banyak hal yang menjadi pertanyaan sebenarnya, bukankah masalah Negara ini lebih banyak? Dari masalah ekonomi, kesehatan, hingga pemerintahan itu sendiri. Begitu pula dengan datangnya Kepala Negara di pernikahan seseorang yang mana saat ini lebih banyak hal yang lebih patut untuk di urus. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun