Praktik penyelenggaraan Pendidikan yang bermutu dan berkualitas tidak hanya guru sebagai pendidik di dalamnya yang berperan. Akan tetapi, bdibutuhkan Kerjasama dan kolaborasi dari berbagai pihak. Seperti intansi dan Lembaga yang ada disekitar sekolah, masyarakat, orangtua murid dan juga komite sekolah.
Akhir-akhir ini masyarakat sering kali menyalah artikan tentang komite sekolah. Sebelum membahas lebih jauh peran komite sekolah, apakah penting atau tidak, mari kita pahami terlebih dahulu ap aitu komite sekolah.
Pengertian Komite Sekolah
Komite berperan untuk mewadahi aspirasi masyarakat dalam rangka membantu mewujudkan Pendidikan yang berkualitas dalam satuan Pendidikan tersebut. Komite terdiri dari orang tua/wali peserta didik, tokoh masyarakat, tokoh pendidikan, dan pemangku kepentingan lainnya. Dasar hukum pembentukan Komite Sekolah diatur dalam Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 tentang Komite Sekolah.
Jika komite memiliki dasar hukum yang kuat, lantas mengapa kita masih meragukan tentang fungsi dan manfaat dari komite sekolah. Selama ini persepsi masyarakat tentang komite telah jauh melenceng.
Kesalahan Persepsi Tentang Komite
sering kali keberadaan komite ini hanya dianggap sebagai formalitas tanpa pemahaman yang mendalam tentang peran strategis yang sesungguhnya. Oknum-oknum orangtua/wali murid yang mencari popularitas dengan berkedok komite dengan sensasi sana-sini akhirnya membuat masyarakat geram dan beranggapan bahwa kehadiran komite hanya melahirkan sebuah kesenjangan.
Peran Strategis Komite Sekolah
1. Sebagai Pemberi Pertimbangan (Advisory Agency)
Komite Sekolah berperan memberikan pertimbangan kepada sekolah dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan, baik yang berkaitan dengan kurikulum, anggaran, hingga pengembangan sarana dan prasarana. Komite diharapkan menjadi mitra berpikir bagi kepala sekolah dalam mengambil keputusan strategis.
2. Sebagai Pendukung (Supporting Agency)
Komite juga berfungsi sebagai pendukung sekolah dalam berbagai bentuk, baik dukungan finansial, tenaga, maupun moral. Ini termasuk mendukung kegiatan ekstrakurikuler, perbaikan infrastruktur, dan penyediaan alat pembelajaran.
3. Sebagai Pengontrol (Controlling Agency)
Dalam menjalankan fungsinya, Komite Sekolah juga bertindak sebagai pengawas independen terhadap kinerja sekolah. Ini mencakup pemantauan terhadap penggunaan dana BOS, penerapan kebijakan pendidikan, hingga kualitas layanan pendidikan.
4. Sebagai Mediator (Mediating Agency)
Komite menjadi jembatan komunikasi antara pihak sekolah dan masyarakat. Komite membantu menyampaikan aspirasi orang tua dan masyarakat kepada pihak sekolah, serta menjelaskan kebijakan sekolah kepada masyarakat.
Tantangan dalam Pelaksanaan Peran Komite Sekolah
Meskipun memiliki peran penting, pelaksanaan fungsi Komite Sekolah sering kali menghadapi berbagai tantangan, seperti:
- Kurangnya pemahaman peran: Banyak anggota komite belum memahami secara menyeluruh fungsi dan tanggung jawab mereka.
- Minimnya pelibatan aktif: Sekolah terkadang tidak melibatkan komite secara optimal dalam pengambilan keputusan.
- Stigma negatif: Komite sering dianggap hanya sebagai "tukang pungut dana" dari orang tua murid.
- Ketergantungan pada sekolah: Beberapa komite tidak mampu bersikap independen dan cenderung menjadi perpanjangan tangan sekolah.
Setelah kita membahas peran penting komite sekolah serta dalam praktiknya banyak tantangannya, sudah pasti sekolah akan terasa pincang tanpa adanya komite sekolah. Selama ini bukan komite sekolah yang salah, namun kehadiran oknum-oknum yang tidak mengerti peran komite sekolah.
Untuk itu pihak sekolah harus teliti dan selektif ketika berkolaborasi dan menunjuk komite agar terjadi sinergi yang kuat dan mampu memberikan dukungan yang positif terkait program-program sekolah.
Dalam era Merdeka Belajar, peran Komite Sekolah semakin krusial. Konsep Merdeka Belajar menekankan pada kebebasan satuan pendidikan untuk berinovasi. Di sinilah komite berperan sebagai mitra yang dapat mendukung inovasi dan memastikan bahwa perubahan tetap mengakomodasi kebutuhan peserta didik dan masyarakat.
Komite juga dapat mendorong sekolah untuk menjadi lebih inklusif, akuntabel, dan relevan dengan kondisi sosial-budaya setempat. Melalui diskusi yang sehat, Komite Sekolah bisa membantu sekolah merancang program pembelajaran yang kontekstual dan berdampak langsung.
Komite Sekolah bukan sekadar pelengkap administratif, tetapi merupakan elemen vital dalam ekosistem pendidikan. Keberadaannya dapat menjadi motor penggerak perubahan apabila dijalankan dengan sungguh-sungguh dan kolaboratif. Untuk itu, perlu adanya pemahaman, komitmen, dan sinergi antara sekolah dan masyarakat agar Komite Sekolah dapat menjalankan perannya yang sesungguhnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI