Mohon tunggu...
Christian Evan Chandra
Christian Evan Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Analis aktuaria - narablog

Memiliki kegemaran seputar dunia kuliner, pariwisata, teknologi, motorsport, dan kepenulisan. Saat ini menulis di Kompasiana, Mojok, dan officialcevanideas.wordpress.com. IG: @cevan_321 / Twitter: @official_cevan / Email: cevan7005@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Terima Kasih, Pelaku Usaha Mikro

5 Februari 2016   20:25 Diperbarui: 5 Februari 2016   21:04 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti tertera di situs menabunguntukmemberdayakan.com, menabung sedikit-sedikit di BTPN lama-lama menjadi bukit dan mampu memberdayakan para mass market.

Indonesia memiliki banyak pelaku usaha mikro dan kecil dengan sasaran bisnis berupa mass market di mana kehadiran mereka patut kita syukuri. Kita patut berterima kasih atas kesungguhan mereka dalam menjalankan usaha, menciptakan lapangan kerja, dan menopang perekonomian bangsa.

Pelaku usaha mikro dan kecil memegang peranan yang tak dapat dipandang sebelah mata dalam kehidupan. Misalnya, ketika saya lapar di malam hari dan makanan di rumah sudah habis, pebisnis masakan rumahanlah yang akan saya hubungi untuk mendapatkan makanan ketika restoran dan rumah makan besar sudah tutup. Di tengah malam sekalipun, saya bisa mendapatkan makanan sehat dengan harga terjangkau dan diantar sampai rumah. Porsi makanan yang dijual pun terbilang lebih dari cukup untuk mengenyangkan perut. Hal yang sama juga terjadi ketika ingin membeli sayur. Saya tidak perlu pergi ke pasar tradisional atau supermarket karena kehadiran pedagang sayur keliling.

Barang dagangan yang tersedia cukup lengkap dengan kualitas kesegaran yang bagus dan harga yang terjangkau setiap harinya. Begitu pula dengan alat tulis, harga di toko-toko kecil lebih terjangkau jika dibandingkan dengan di toko buku. Pilihannya pun tak kalah beragam dan menarik. Terakhir, penjahit. Semua pakaian yang kebesaran dan tas yang rusak bisa diperbaiki oleh para penjahit. Harganya terjangkau, waktu kerjanya tidak terlalu lama, dan hasilnya pun memuaskan. Jahitan masih awet sampai hari ini. Jarak dari rumah ke penjahit tersebut juga tidak terlalu jauh. Uang untuk membeli yang baru tak jadi dikeluarkan.

Itu pengalaman saya, mungkin Anda memiliki pengalaman lainnya yang juga membantu dalam kehidupan Anda. Semuanya karena kehadiran para pelaku usaha mikro dan kecil. Mereka harus terus dipertahankan dan dikembangkan agar semakin banyak pihak yang merasakan manfaat kehadiran mereka. Permasalahannya, mereka tidak akan mampu bertahan dan berkembang jika tidak didukung dengan sokongan modal yang cukup. Menjadi pelanggan setia belum tentu cukup mengingat marjin keuntungan yang mereka dapatkan tidak terlalu besar. Para pengusaha ini juga belum tentu memiliki simpanan yang cukup untuk menjalankan dan mengembangkan usaha.

Banyak yang meminjam, dari mana dana perbankan tersebut mengalir? Ya dari simpanan nasabah. Salah satunya, dengan menabung di Bank BTPN kita bisa memberdayakan para pelaku usaha mikro dan kecil sehingga mereka bisa mendapatkan pinjaman yang dibutuhkan dan memenuhi kebutuhan mass market. Kita pun mendapatkan bunga yang cukup lumayan atas tabungan di Bank BTPN. Cobalah melakukan simulasi di situs "Menabung Untuk Memberdayakan" milik BTPN. Dengan menabung selama 2,5 tahun (30 bulan) senilai Rp500 ribu per bulan, dana kita berpotensi berkembang hingga Rp981.759. Lumayan bukan? Yang pasti, uang yang kita miliki juga mampu menghidupi para pelaku usaha mikro.

Untuk jumlah dan durasi menabung lain, Anda bisa mencobanya sendiri di menabunguntukmemberdayakan.com. Anda jangan merasa khawatir karena bank yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham BTPN ini bergabung dengan sistem penjaminan LPS dan diawasi oleh OJK.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun