Mohon tunggu...
Christian Evan Chandra
Christian Evan Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Analis aktuaria - narablog

Memiliki kegemaran seputar dunia kuliner, pariwisata, teknologi, motorsport, dan kepenulisan. Saat ini menulis di Kompasiana, Mojok, dan officialcevanideas.wordpress.com. IG: @cevan_321 / Twitter: @official_cevan / Email: cevan7005@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Menjemput Ponsel 5G Resmi di Tanah Air yang Semakin Terjangkau

8 Agustus 2021   20:09 Diperbarui: 8 Agustus 2021   20:39 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Realme 8 5G, POCO M3 Pro 5G, dan Redmi Note 10 5G, tiga dari empat ponsel resmi 5G termurah di Indonesia saat ini. Foto: YugaTech

Dua bulan yang lalu, tepatnya tanggal 4 Juni 2021, saya memberikan saran untuk menunda pembelian ponsel 5G sebagaimana diunggah di media Mojok. Saat itu, ponsel 5G termurah masih dijual dengan harga resmi di atas Rp3,5 juta yang tergolong kurang terjangkau bagi banyak orang. Waktu berlalu, ponsel-ponsel yang lebih murah meluncur dengan harga Rp2 jutaan alias bersaing ketat dengan banyak anggota kelompok ponsel kelas menengah bawah. Apakah saran saya dua bulan lalu untuk menunda pembelian ponsel 5G masih relevan? Mungkinkah akan ada produk yang lebih murah lagi atau sudah bisa membawa pulang pilihan yang ada saat ini?

Tahta Oppo A74 5G tidak bertahan lama sebagai ponsel 5G termurah di tanah air untuk disalip oleh Realme 8 5G. Sepekan kemudian, tahta tersebut direbut kembali oleh POCO M3 Pro 5G. Samsung pun meramaikan pasar dengan Galaxy A22 5G, tidak pernah memegang tahta tersebut tetapi kini masih bersanding di podium tiga besar ponsel 5G termurah. Tidak sampai di situ, Redmi yang sebenarnya masih sekeluarga dengan POCO di bawah bendera Xiaomi, ikut meluncurkan Redmi Note 10 5G.

"Keroyokan" dengan MediaTek Dimensity 700

Podium ponsel 5G termurah di Indonesia semuanya dihuni oleh chipset 5G dengan spesifikasi terendah dari MediaTek, yaitu Dimensity 700. Meskipun demikian, performanya tetap ngebut sekalipun digunakan untuk gaming karena dua big cores berbasis ARM Cortex-A76 dan enam little cores berbasis ARM Cortex-A55 sebagai prosesor serta kartu grafis dua cores berbasis ARM Mali G57. 

Untuk pengaturan Balance-Ultra di PUBG, tercatat rata-rata frame rate sebesar 40 fps berdasarkan hasil pengujian Gizmochina. Dari skor AnTuTu, chipset ini boleh dibilang sekelas Qualcomm Snapdragon 720G.

Jika melirik hanya pada MediaTek dan Qualcomm, saat ini belum ada prosesor 5G yang memiliki spesifikasi lebih rendah untuk smartphone. Kecuali jika mereka menghadirkan prosesor baru berbasis delapan inti ARM Cortex-A55, misalnya MediaTek membuat versi smartphone dari T750, produsen yang ingin merebut tahta ponsel 5G termurah mungkin perlu melirik prosesor Unisoc T7510 seperti yang digunakan oleh HiSense F50 dan HiSense A7.

Ya, betul. Unisoc, nama lain dari Spreadtrum. 

Performanya mungkin setara dengan Helio P95, sedikit lebih baik soal CPU dan sedikit lebih buruk soal GPU. Akan tetapi, menurut informasi resmi Unisoc terkait modem Ivy V510 yang digunakan, band yang didukung hanya n1, n3, n20, n21, n41, n77, n78, dan n79. Indosat bisa, Telkomsel tidak, yang lain belum jelas. 

Banyak juga kaum melek spesifikasi yang agak alergi dengan brand chipset yang satu ini meskipun Advan melalui seri GX dan Realme melalui seri C21Y membuktikan bahwa Unisoc layak dipertimbangkan dan memberikan performa memuaskan. Advan mungkin terinspirasi meluncurkan seri GX 5G dari tulisan saya?

Memori cukup untuk 2021, jangan berharap yang lebih kecil

POCO M3 Pro 5G menyediakan harga termurah untuk varian 4GB/64GB dan 6GB/128GB, sedangkan Realme 8 5G termurah untuk varian 8GB/128GB. Samsung? 6GB/128GB, satu pilihan dengan harga "kalah" Rp100 ribu. Jika Anda berpikir untuk memiliki ponsel 5G dengan RAM 3GB dan ROM 32GB dan seandainya itu tersedia, saya sarankan untuk berpikir ulang. 

Tidak ada gunanya internet ngebut jika penyimpanan ponsel cepat penuh dan ponsel nge-lag sekalipun hanya digunakan untuk chatting, blogging, dan social media. Apalagi jika Anda adalah seorang Tiktokers, varian 6GB/128GB menurut saya menjadi minimum saat ini.

NFC tetap ada dan memang sangat diperlukan saat ini

Di antara penghuni podium, hanya Samsung Galaxy A22 5G yang hadir tanpa NFC. Bagi Anda yang masih bekerja di kantor, hal ini menjadi pukulan telak. Kondisi pandemi yang berisiko tentunya membuat Anda sebisa mungkin ingin bisa mengisi saldo e-money sendiri tanpa mengandalkan mesin EDC atau ATM. Jadi, jika nanti meluncur ponsel 5G yang lebih murah lagi dengan menghilangkan fitur NFC, saya tidak menyarankan Anda untuk membeli.

Baterai dan kecepatan pengisian standar 2021

Tiga pengisi podium sama-sama mengandalkan baterai berkapasitas 5000mAh. Realme dan POCO memiliki daya pengisian maksimal 18W, sedangkan Samsung setia dengan 15W. Kapasitas baterainya memang bukan merupakan kapasitas terkecil di antara ponsel 5G resmi di Indonesia, Vivo V21 5G datang dengan "hanya" 4000mAh. Akan tetapi, untuk perbandingan apple-to-apple dengan warga sekelasnya yang masih mentok di 4G ini bahkan lebih kecil dari POCO M3 atau Realme C15. Demikian pula dengan pengisian daya, kalah dari Redmi Note 10 dengan 33W.

Akan tetapi, bagi Anda yang bisa menunggu pengisian baterai dari kosong sampai penuh sekitar dua sampai tiga jam, daya pengisian 15W atau 18W untuk baterai berkapasitas 5000mAh masih mumpuni. 

Soal tahta ponsel 5G termurah, saya tidak berpikir produsen lain akan mencoba merebutnya dengan menurunkan kapasitas baterai sampai 4000mAh. 

Jika masih sekitar 4500mAh, okelah masih bisa ditolerir. Selebihnya? Pengguna ponsel kelas bawah dan menengah banyak bekerja di luar rumah yang tidak memiliki "kemewahan" untuk sering berdekatan dengan stopkontak listrik.

Lensa kamera gimmick? Ada dong!

Ketiga penghuni podium kompak mengusung triple rear camera dan salah satunya adalah depth sensor beresolusi 2MP. Bedanya, ketika duo asal Tiongkok mengusung macro lens beresolusi 2MP, Samsung menyadari bahwa konsumennya lebih membutuhkan lensa ultrawide beresolusi 5MP. Kamera utama ketiganya kompak, beresolusi 48MP.

Untuk kamera depan, Realme beresolusi 16MP dan lebih unggul dari kedua pesaingnya yang mengusung resolusi 8MP. Semuanya sudah lebih dari cukup. Bagaimana merebut tahta ponsel 5G termurah? Silakan meluncurkan ponsel dengan satu kamera belakang beresolusi standar 8 sampai 13 MP dan satu kamera depan beresolusi 5 MP.

Teknologi layar yang lagi-lagi gimmick

Kebutuhan atas kecerahan layar yang mumpuni di luar ruangan tentu lebih besar dibandingkan terhadap refresh rate untuk gaming, dan Anda tentu mengerti maksudnya. Akan tetapi, jangankan penghuni podium, sampai lima besar pun (dengan mengikutsertakan Oppo A74 5G dan Samsung Galaxy A32 5G), semuanya tidak ada yang menggunakan layar berbasis panel AMOLED. Malah, empat besar lebih memilih refresh rate 90Hz.

Kebingungan saya adalah, jika sebagian besar game dengan chipset ini membukukan frame rate di bawah atau mendekati 60fps (meliputi Asphalt, PUBG, Fortnite, Genshin Impact, Free Fire, sampai Real Racing 3), untuk apa layar dengan refresh rate setinggi itu diberikan? Layar 60Hz seperti kebanyakan ponsel saat ini sudah sangat mencukupi. 

Demikian pula dengan resolusi Full HD+ dan disempurnakan dengan dukungan Widevine L1, bagus jika dimanfaatkan secara maksimal tetapi tidak jika penggunanya masih "sayang kuota" dan membatasi resolusi di bawah 720p. Kita lihat saja, apakah akan ada yang datang dengan HD+?

Software update tetap yang paling penting

Galaxy A22 5G dari Samsung memang belum tentu mengikuti program software update selama tiga tahun seperti saudaranya yang lebih premium, tetapi paling tidak masa depannya terlihat lebih jelas. Galaxy A20, pendahulu dua generasi, yang meluncur dengan Android 9 kini mendapatkan Android 11. POCO? Lihat saja Redmi, dapat satu versi Android pun sudah bagus karena mereka lebih mementingkan update MIUI. Realme? 

Realme 3 Pro yang meluncur dengan Android 9 dijadwalkan masih mendapatkan Android 11, tetapi tidak dengan Realme 5 yang lebih baru dan juga meluncur dengan Android 9. Nasib bisa berbeda antara seri Pro dan non-Pro, begitulah.

Jika operator dan wilayah Anda sudah terjangkau oleh jaringan 5G, memiliki budget Rp3 jutaan untuk ponsel baru, serta memang sedang membutuhkannya, saya rasa sikat saja pilihan yang ada. Ruang untuk membuat harga ponsel lebih murah lagi sudah terasa sempit, khususnya dari segi spesifikasi. Selamat memilih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun