Saat sedang mengerjakan edisi terakhir serial 'kurasi artikel pilihan (highlight) Kompasiana' hari ini, saya menemukan fakta mengejutkan salah satu artikel yang sempat dipilih oleh admin jadi artikel highlight telah dihapus.
Saya pun bertanya-tanya mengapa artikel tersebut dibredel oleh admin. Sempat terpikir oleh saya, artikel milik Arty-QMedia yang berjudul 'Kepedulian MUI menuai Fatwa' menyinggung soal SARA secara tidak pantas, sehingga dihapus oleh admin.
Setelah membaca tulisan ' Budaya Copas di Kompasiana', ternyata Pinasti menuliskan fakta-fakta bahwa artikel yang dituliskan oleh Arty-QMedia merupakan artikel copy paste utuh tanpa menyebutkan sumber yang sebelumnya pernah ditulis oleh saudari Ariyani Na dengan judul 'Meluruskan Berita Fatwa Haram MUI untuk BPJS'.
Saudari Ariyani Na berkomentar dalam artikel Pinasti mengamini bahwa artikel yang dibuatnya kemarin telah dicopas secara semena-mena oleh Arty-QMedia. Dalam satu komentar, Ariyani Na memberitahukan bahwa dirinya telah melaporkan perbuatan copas ini kepada pihak administrator Kompasiana yang akhirnya menghapus artikel Arty-Qmedia.
Dari kasus ini kita belajar, bahwa melakukan copas artikel orang lain tanpa menyebutkan sumber merupakan satu kesalahan yang tak pantas dilakukan dalam kegiatan tulis-menulis di dunia maya.
Kita juga bisa belajar bahwa fungsi kontrol sosial antara sesama Kompasianer masih berjalan dengan baik. Seperti yang diketahui oleh banyak Kompasianer, dalam Term & Condition Kompasiana tertulis, "Admin tidak melakukan pengawasan terhadap Konten sepanjang waktu. Kompasianer diminta ikut serta mengawasi dan memonitor Konten di Kompasiana dengan menggunakan fitur pelaporan konten (baik tulisan, gambar maupun komentar)."
Namun, kejadian ini seyogyanya bisa menjadi pelajaran berharga buat administrator Kompasiana untuk lebih jeli lagi saat meloloskan satu artikel menjadi highlight.Â
(sumber ilustrasi: howkomputer.ga)