Mohon tunggu...
Ceni Nur Inayah
Ceni Nur Inayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa jenjang S1 Program Studi Pendidikan Sosiologi, UPI.

Saya menyukai buku fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menilik Sistem Religi Masyarakat Adat Kampung Pulo, Kabupaten Garut, Jawa Barat

30 Juni 2022   02:47 Diperbarui: 30 Juni 2022   08:41 3090
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Begitu juga ketika perayaan Idul Adha yang juga turut diperingati dengan cara menyembelih hewan kurban yang dilakukan di luar kampung adat. Hal tersebut dilakukan karena adanya pantangan dan larangan untuk memelihara hewan besar berkaki empat di dalam kampung. Sehingga penyembelihan hewan kurban dilakukan di luar kampung Pulo ketika hari raya Idul Adha.

Selain merayakan hari raya besar Islam, masyarakat adat kampung pulo juga turut memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW di bulad Mulud (Rabi'ul Awal) dengan menyelenggarakan syukuran dan beberapa ritual lainnya, yakni:

  1. Pada tanggal 1 Mulud dilaksanakan acara syukuran sebagai bentuk menyambut bulan mulud.
  2. Pada tanggal 12 mulud dilaksanakan tawasul dan syukuran besar di kampung adat untuk merayakan muludan
  3. Tanggal 13-14 Mulud dilaksanakan ritual membersihkan benda pusaka
  4. Lalu di akhir bulan mulud dilaksanakan acara syukuran sebagai bentuk memuliakan bulan mulud.

Masyarakat adat kampung Pulo juga masih terkait erat dengan kepercayaan terhadap roh nenek moyang yang menjadi leluhurnya. Hal tersebut dapat kita lihat dari adanya pantangan atau larangan yang tidak memperbolehkan masyarakat setempat atau pengunjung untuk berziarah ke makam Embah Dalem Arif Muhammad dan makam leluhur lainnya pada hari Selasa sore hingga Rabu sore. 

Menurut penjelasan dari juru kunci kampung Pulo, pada hari tersebut sering digunakan oleh leluhur masyarakat adat Kampung Pulo yang berada di alam lain. Sehingga masyarakat adat dan pengunjung sebagai makhluk yang masih hidup dilarang untuk mengganggu kegiatan dari para leluhur tersebut.

Hingga kini perpaduan antara kepercayaan terhadap agama Islam dan Hindu masih lekat dengan kehidupan masyarakat adat kampung Pulo. Akulturasi budaya yang terwujud dalam berbagai ritual keagamaan, seperti syukuran, membersihkan benda pusaka, dan memberikan sesaji masih eksis dan membentuk sebuah harmonisasi budaya di antara dua kepercayaan tersebut hingga kini.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun