Mohon tunggu...
Mitclelle CelsiaSaragih
Mitclelle CelsiaSaragih Mohon Tunggu... Lainnya - gapaham :

Mahasiswi aktif

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aku dan Sebuah Cerita

2 Oktober 2020   07:00 Diperbarui: 2 Oktober 2020   07:28 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mendengar itu, kuajak adik-adikku pergi dari kampung itu. Sungguh tak sanggup rasanya menahan malu bila warga mengetahui kabar buruk itu. Meski dengan duit pas-pasan, kuberanikan diri untuk mengajak mereka merantau. Singkat cerita kini aku, Sirashi, dan Orewa perlahan mulai meniti karir. Usaha-usaha semakin membuahkan hasil. Tak ayal terkadang bertengkar karena cucian kotor yang menumpuk. 

Ayah! Lihat adik-adikku! Berhasil juga aku mendidik mereka. Bahkan tak jarang mereka mulai mengenalkan pasangan mereka padaku. Sirashi bulan ini akan menikah dengan gadis pilihannya. Dan aku... Entahlah! Biarlah begini! Menua sendiri tanpa seorang teman hidup. Miris pula rasaku  jika aku mendapatkan pasangan yang seperti ayah. Aku terlalu sibuk mencarimu ayah. Dendam ini masih membara menggelepar  ingin menghabisimu. Saat Sirashi menikah nanti, akan kubuat pesta adat yang begitu terhormat. Tunggung. Begitu dalam bahasa kami. Aku yang akan menjadi pendampingnya sewaktu menjemput gadis pilihannya ke pelaminan. Dan kau, entahlah. Sudahkah jadi abu, atau terhimpit dalam alur debu, bukan lahi urusanku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun