Mohon tunggu...
Celine Miori
Celine Miori Mohon Tunggu... Lainnya - murid

saya adalah seorang murid yang memiliki hobi membaca dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ping dan Talenta Musiknya

4 Desember 2023   09:19 Diperbarui: 4 Desember 2023   09:37 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Novel Rapijali menceritakan tentang perjalanan Ping dan teman-temannya pada masa SMA. Di mana Ping yang terlahir di desa bersama kakeknya, Yuda, lalu dipanggil oleh ayahnya untuk pindah ke kota dan menjalankan kesehariannya di kota sebagai anak dari calon Gubernur. Di sana Ping banyak mempelajari hal baru mulai dari pertemanan dan cara mengembangkan talenta yang ia miliki selama ini dalam hal musik. Juga memiliki teman yang suportif  dan berbanding terbalik dengan teman-temannya di Batu Karas.Akan tetapi, di sana ia  juga mempelajari cara untuk bertahan hidup yang sangat berbeda di Batu Karas yang tidak disangka sama sekali.

Melalui novel Rapijali ini, Dee Lestari ingin menyampaikan bahwa novel Rapijali bisa memberikan banyak pesan moral yang bermakna. Salah satunya adalah jangan takut untuk mengembangkan talenta yang selama ini kita miliki. Lalu, kita harus mencontoh Ping yang tidak pernah putus asa untuk membuat band yang hebat. Selain itu,  kita perlu percaya diri bahwa kita bisa melewati hal-hal baru yang tidak terduga yang terjadi di dalam hidup kita.

Dari cerita Rapijali ini, Dee Lestari sering menunjukkan adegan di mana Ping sering latihan dan mengikuti kegiatan-kegiatan musik dengan bermain musik di sebuah band bernama D'Brehoh bersama teman-temannya di desa maupun kakek dan teman-teman Yuda sang kakek. Dia bisa bermain setiap alat musik dengan hanya menebak not apa yang sedang ia pencet (pitch perfect). Lalu ia kembangkan dengan mengikuti audisi band di sekolah Pradipa Bangsa dan mengikuti les musik ibu Ira, ibu dari Rakai. Selain mengikuti band sekolah dan mengikuti les musik, ia juga mengikuti lomba-lomba musik dengan band-nya.

"Ping menemukannya ketika selebaran tipis itu sudah miring dan nyaris jatuh ke lantai jika saja tidak ia tangkap. Sebaris tulisan langsung menyergap perhatiannya. AUDISI BAND. Detik itu juga Ping menyambar selebaran itu dan menyimpannya di kantong." (Lestari, Rapijali 1: Mencari, 2021, p. 136)

Dari kutipan ini, kami, penulis esai, mendapatkan gambaran mengenai Ping yang setelah melihat selembar kertas, ia langsung memiliki keinginan mengikuti audisi band untuk mengembangkan talenta, hobi dan mimpi yang selama ini ia miliki.Ia percaya bahwa dengan mengikuti band dari sekolah, ia bisa menambah pengalaman dan bertemu dengan teman baru yang memiliki hobi yang sama.  

 Dalam novel ini, Dee Lestari lebih menonjolkan karakter Ping sebagai salah satu karakter utama yang berperan penting. Hal ini bisa terlihat dengan Dee Lestari menceritakan di mana Ping ingin meningkatkan talentanya dengan bermain musik di band D'Brehoh dan mempelajari secara mandiri mengenai alat-alat musik tanpa sepengetahuan apa pun. "Pelajaran musiknya cuma berasal dari kakeknya dan D'Brehoh. Ping mengeksplorasi sendiri alat-alat musik di rumahnya tanpa tahu secuil pun teori." (Lestari, Rapijali 1: Mencari, 2021, p. 38)


 Selain itu, Ping juga mengikuti les musik dengan bu Ira, ibu dari Rakai. Hal ini karena keinginan dirinya sendiri yang sangat besar untuk mempelajari teori musik lebih dalam. Ia belajar dengan niat dan tetap berusaha walaupun ia sering di serukan bu Ira. "Selain itu, ada satu frase lagi yang paling sering diserukan Ira: "Baca pakai mata! Bukan kuping!" (Lestari, Rapijali 1: Mencari, 2021, p. 276)

Sebagai penulis esai, kami bisa mendapatkan pesan moral dan tema ini melalui adegan di mana Ping ingin sekali untuk mengikuti audisi band dan tidak ingin menyia-nyiakan hal tersebut. Selain dari mengikuti audisi, ada juga Ping yang berusaha untuk mencari tempat les musik untuk mendalami talentanya. Dari motivasi yang selama ini dia miliki, kami sendiri sebagai pembuat esai tertarik akan hal tersebut untuk di tulis dalam esai ini.

Sejalan dengan apa yang di sampaikan (Pangesthi, Meydhalifah, & Risno, 2023) bahwa "Kesalahan yang paling besar bukanlah kegagalan, tetapi adalah berhenti dan menyerah sebelum merasakan keberhasilan." Melalui kutipan di atas, kami sebagai penulis esai mendapatkan motivasi untuk menulis dan menceritakan sedikit kembali mengenai Rapijali lebih spesifik lagi pada bagian di mana Ping berjuang dengan talentanya dan ditemani oleh teman-teman seperjuangan. Perjuangan untuk meningkatkan talenta mereka terutama Ping sudah pasti memiliki motivasi yang terus -- menerus ia pegang di dalam dirinya.Melalui kutipan di atas, kami sebagai penulis esai mendapatkan motivasi untuk menulis dan menceritakan sedikit kembali mengenai Rapijali lebih spesifik lagi pada bagian di mana Ping berjuang dengan talentanya dan ditemani oleh teman-teman seperjuangannya. Perjuangan untuk meningkatkan talenta mereka terutama Ping sudah pasti memiliki motivasi yang terus -- menerus ia pegang di dalam dirinya.

Selain itu, kami sebagai penulis esai ini menyadari bahwa, melalui novel Rapijali memberikan kita beberapa motivasi yang mungkin tidak terlalu terlihat di dalam teks tetapi jika kita meneliti lagi, kita pasti bisa menemukan hal tersebut. Dari novel ini juga, Dee Lestari ingin mengatakan bahwa jangan takut untuk berjuang sendirian seperti Ping walaupun pada akhirnya dia juga bergabung berjuang dengan teman-teman barunya.  

Amanat yang bisa kita dapatkan adalah dengan melihat dari diri Ping walau dia memiliki banyak tantangan yang harus ia hadapi dalam mencapai mimpinya, tetapi Ping tetap lanjut terus dan tidak menyerah untuk meningkatkan talentanya agar dapat mencapai mimpinya.Hal baik yang dapat kita peroleh dari cerita ini adalah bahwa kita harus terus berjuang untuk meningkatkan talenta kita. Walaupun kita berasal dari latar belakang yang tidak mendukung dan terpecah belah. Ingat terus bahwa jangan malu untuk keluar dari zona nyaman kita, untuk mengembangkan sesuatu yang dapat memberkati diri sendiri dan orang lain, dan percaya akan diri kita bahwa kita bisa dan pasti dapat melaju satu demi satu langkah untuk mencapai mimpi.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun