Mohon tunggu...
Celestine Patterson
Celestine Patterson Mohon Tunggu... Hoteliers - Hotelier: Hotel Management, Sales Leader, Management Hospitality

🍎Hotelier's Story : Pernak-Pernik Dunia Hospitality (Galuh Patria, 2021). Warna-Warni Berkarir Di Dunia Hospitality (Galuh Patria, 2022). Serba-Serbi Dunia Perhotelan by CL Patterson dkk (Galuh Patria, 2023). Admin of Hotelier Writers Community (9 June 2023 - present)

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Gaes, Kenali Karaktermu Sebelum Jatuh Cinta!

5 April 2021   15:04 Diperbarui: 5 April 2021   21:22 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah kabar e-mail itu, suasana keruh karena saya pura-pura tidak membacanya. Tak mau pula menjadi pemicu amarah. Saya banyak mengalah agar emosi tak meledak sewaktu-waktu.

Menjaga suasana damai itu bak membersihkan kristal di tangan. Ekstra hati-hati. Akhirnya saya lelah menghadapinya.

Karena ancaman itu pula, saya tawar hati. Cinta enggan, benci kutahan! Tapi usaha saya adalah menendangnya dari hati. Caranya?
Apatis, cuek bebek. Seolah tak menganggap kehadirannya.

Alhasil cara ini manjur. Sedikit demi sedikit berbuah manis. Ia ngelike seorang wanita yang disinyalir gebetan barunya. Dikira saya akan berontak, ah gak juga. Sewot dong doi. Syukurlah dia gak jagi bunuh diri. hehe

Cinta kok maksa? Introspeksi saja dulu.  (ilustrasi pixabay)
Cinta kok maksa? Introspeksi saja dulu.  (ilustrasi pixabay)

Menghadapi seseorang berperangai seperti Ray butuh kesabaran. Kita yang memutuskan hubungan jangan sampai melukai. Tinggalkan dia dengan cara-cara yang elegan, terpuji, supaya tidak menjadi bulan-bulanan sehingga patah hati.

Memutuskan pacar itu gak enak. Tidak damai. Takut di-stalking, dikintil kemana-mana.

Saya bersyukur Ray punya pacar baru. Sejujurnya saya kasihan pada perempuan itu. Bisa jadi ia akan mengalami peristiwa sama seperti yang terjadi padaku. Tapi apa guna, bukan urusan.

Jika Ray mengancam bunuh diri, lain halnya dengan Boy. Boy lebih sadis, ia menggunakan cara guna-guna saat Erni niat meninggalkannya.

Erni kawan dekatku, ayu dan cerdas, anak tunggal dari orang tua kaya raya. Boy cukup tampan, matre, dari kalangan keluarga sederhana. Ide apa gerangan dibenaknya, kok mengguna-gunai Erni?

Saya gak bahas cara dia menggunakan black magic itu. Serem. Namun apa yang terjadi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun