Pada tanggal 21 mei 2021, Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) D. I. Yogyakarta telah menggelar aksi sebagai bentuk kecamanan keras agresi Zionis Israel di daerah Masjidil Aqsa Palestina. Dipimpin langsung oleh ketua Presidium Ukhuwah Islamiyah (FUI) DIY yaitu Ust. Syukri Fadholi. Dalam acara ini Forum Ukhuwah Islamiyah mengadakan aksinya yang berlokasi di Titik Nol kilometer Yogyakarta dan acara dimulai pada pukul 13.00 WIB.Â
Ada beberapa agenda inti untuk acara ini yaitu dimulai dari pembukaaan oleh mc, tilawah, orasi, teatrikal, doa untuk umat palestina, serta sholat ghaib untuk para syuhada, dan diakhiri dengan Qunut nazilah saat shalat ashar berjamaah. Forum Ukhuwah Islamiyah DIY juga mengadakan penggalangan dana untuk disumbangkan kepada Palestina. Tentunya panitia acara juga menghimbau kepada masyarakat simpatisan untuk mematuhi protokol kesehatan yang sudah ditentukan. Panitia juga menyediakan alat-alat pendukung protokol kesehatan seperti sabun cuci tangan dan hand sanitisizer, serta menganjurkan kepada masyarakat untuk wajib menggunakan masker dan menjaga jarak.Â
Dalam aksi ini panitia juga menyemprotkan disinfektan dengan berkeliling. Aksi tersebut diberi nama Indonesia Turun Tangan Bantu Palestina. Panitia juga memberikan beberapa tagar hastag yaitu seperti #IndonesiaTurunBantuPanlestina dan #IndonesiaStandWithPalestina. Setelah pembukaan acara pada pukul 13.00 yang dilakukan oleh mc dan dilanjutkan tilawah, selanjutnya ada sesi orasi juga yang disampaikan oleh beberapa ustad yaitu Ust. Syukri Fadholi,Ust. Azman Latief, Ust. Irfan S. Awwas, Ust. Ja'far Al Jufri, Ust. Zaky A. Rivai, Ust Salim A. Fillah dan Ust. Umar Said.
Massa dari berbagai elemen masyarakat pun berkumpul di Titik Nol Kilometer Yogyakarta. Mereka menggelar aksi simpatik atas peristiwa agresi Israel terhadap Palestina. Saya mendapati bahwa pada aksi kemarin di Titik Nol kilometer, aksi ini hadiri oleh beberapa organisasi islam seperti GPK (Gerakan Pemuda Ka'bah), Kokam (Komando Kesiapsigaan Angkatan Muda Muhammadiyah), MI , Sayidina ali dan teman-teman lainnya. Serta ada organisasi lain seperti PP (Pemuda Pancasila) yang juga menghadiri acara tersebut.
Sebelumnya pada hari Rabu tanggal 11 mei, saya di himbau oleh beberapa tokoh ormas untuk menghadiri acara di Titik Nol Kilometer lewat social media. Saya dan teman-teman berniat menghadiri aksi tersebut karena panggilan rasa kemanusian agar Palestina terbebas dari penindasan yang dilakukan oleh  Zionis Israel.
Pada Jumat tanggal 21 mei 2021 ba'da sholat jumat sekitar pukul 12.45 saya dan teman teman dari salah satu Ormas islam Jogja berkumpul di sekitar daerah tempat tinggal kami, lalu menuju ke titik kumpul yang sudah ditentukan. Sekitar pukul 13.15 kami berangkat menuju Titik Nol Kilometer Yogyakarta.
Sesampainya di sana kami memarkirkan kendaraan kami di pinggiran alun-alun utara, karena jalan untuk menuju Nol Kilometer sudah di tutup oleh pihak kepolisian. Disana, saya melihat banyak masyarakat yang hadir di aksi tersebut, hal ini menunjukan antusias yang besar dan dukungan masyakat terhadap negara Palestina.
Kalau dari pengajuan yang disampaikan, aksi ini hanya akan di hadiri oleh sekitar 500-an, mengingat adanya himbauan untuk menjaga protokol kesehatan. Namun karena antusias masyarakat yang tinggi terhadap aksi Indonesia Turun Tangan Bantu Palestina yang berada di Nol Kilometer Yogyakarta untuk mendoakan para syuhada dan membela rasa kemanusiaan, pada kenyataannya aksi ini telah dihadiri oleh lebih dari 700 orang. Bahkan masyarakat dari luar Jogja seperti dari Magelang, Temanggung (Jawa Tengah), dan Klaten pun rela turut hadir dan menempuh perjalanan yang cukup jauh agar dapat bergabung dalam aksi ini.
Para demonstran mengikuti aksi dengan sangat kondusif. Ada beberapa orang yang membawa berbagai spanduk, poster dan bendera Palestina sebagai dukungan mereka terhadap Palestina. Ada juga beberapa kelompok yang membawa bendera Indonesia maupun laskar dari kelompong masing-masing. Dalam aksi ini saya juga melihat sebuah bendera palestina yang berukuran sangat besar dikibarkan oleh beberapa orang.
Dalam pidatonya, Presidium FUI, Syukri Fadholi mengatakan bahwa penjajahan Zionis Israel terhadap Palestina sudah terjadi selama 70 tahun. Kondisi ini dinilai membuat keadaan masyarakat Palestina terus menerus mengalami penindasan.
