Mohon tunggu...
Cecylia Rura Patulak
Cecylia Rura Patulak Mohon Tunggu... -

An amateur writer, literally in love with writing and capturing moments that won't be forgotten but have never been addicted read academic journal. Enjoy mine and let's brain storming together! My other half writing on https://cecxc.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Buaya Khas Kota Batu

20 Januari 2016   19:56 Diperbarui: 22 Januari 2016   16:58 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih di bulan Januari, rasanya kurang lengkap jika tidak berbagi sedikit cerita liburan di tahun 2015. Bulan Juli-Agustus kala itu, menjadi salah satu hal yang menarik. Saya diberi kesempatan untuk magang di salah satu kantor media cetak lokal di Kota Malang. Nah, kesempatan bagus untuk lebih mengenal kota pendidikan ini bukan?! Hahaha..

Tepat di tanggal 19 Juli 2015, sebulan setelah Predator Fun Park diresmikan (kalau tidak salah sih), menjadi destinasi pilihan saya dalam mengumpulkan berita untuk segera disetorkan ke pihak editor. Lokasi Kota Batu yang dingin memang cocok untuk dijadikan destinasi para wisatawan saat menghabiskan waktu liburan. Nah, berikut ini beberapa penampakannya... 


Tampak dari gerbang depan, pengunjung akan disambut dengan perpaduan warna yang cukup unik dan dua buah patung kepala buaya. Hmm, menurut saya pribadi, kurang attraktif sih. Mungkin saat itu karena masih baru dibuka, kalau sekarang mungkin terlihat lebih menarik. Waktu itu, suasananya masih sepi-sepi banget! Jelaslah, saya dan ibu saya pelanggan pertama yang dateng pukul 10 pagi, ya, pagi banget emang.. Untuk itu, nggak lupa foto-foto dulu :D

Dok. Pribadi: Me on duty!

  

Untuk bisa sampai ke tempat ini, nggak jauh-jauh banget dari Kota Malang. Wisata ini masuk wilayah Junrejo, Kota Batu. Setelah melewati beberapa wilayah di bagian depan, kami pun menuju loket untuk membeli tiket.

Dok. Pribadi: Loket Predator Fun Park

 Karena baru diresmikan, kami dikenakan biaya Rp 25.000,- per orang, belum termasuk berenang dan lain-lainnya.

 

Untuk rute perjalanan pertama, kita disuguhkan pemandangan menarik di dalam museum. Mulai dari buaya yang sedang menerkam mangsanya, kerangka tulang buaya, "The Crocodile Band" , "The Ethnic Crocodile", hingga peta penyebaran buaya di Indonesia. Nah, karena ini museum, tentu ada penjelasan lebih lanjut dari aksi buaya-buaya tersebut. Cocok banget untuk studi wisata.

Dok. Pribadi: Buaya Menerkam Mangsa

Dok. Pribadi: Sekilas info "Kemampuan Gigitan Buaya"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun