Diskriminasi dalam perlakuan terhadap pemain naturalisasi di Timnas Indonesia telah menjadi sorotan pengamat sepakbola nasional, Akmal Marhali.
Perlakuan yang berbeda antara pemain naturalisasi dan pemain lokal juga menjadi topik yang menarik perhatian banyak pihak.
Dalam hal ini, terungkap bahwa pemain naturalisasi sering kali mendapatkan perlakuan istimewa yang tidak sama dengan pemain lokal.
Pengamat sepakbola nasional, Akmal Marhali, angkat bicara terkait perlakuan yang diberikan oleh PSSI kepada para pemain naturalisasi.
Menurutnya, terdapat diskriminasi dalam perlakuan antara pemain naturalisasi dan pemain lokal.
Akmal mengungkapkan bahwa pemain keturunan sering kali diberikan perlakuan istimewa, seperti disambut dengan hangat dan diabadikan dalam foto bersama dengan ketua umum PSSI, sementara pemain lokal tidak mendapatkan perlakuan yang sama.
Selain itu, ia juga menyoroti kemewahan yang didapatkan oleh pemain naturalisasi, seperti fasilitas tiket pesawat kelas bisnis.
Menurutnya, hal ini menunjukkan adanya kesenjangan perlakuan antara pemain naturalisasi dan lokal dalam Timnas Indonesia.
Polemik seputar naturalisasi pemain memang sudah sering muncul.
Banyak pihak merasa bahwa proyek naturalisasi tersebut menggerus kesempatan bagi pemain lokal untuk unjuk kemampuan.
Namun, pendukung proyek naturalisasi berargumen bahwa para pemain tersebut juga memiliki darah Indonesia dan berhak untuk memperkuat Timnas Indonesia.
Meskipun polemik ini terus berlanjut, PSSI tetap akan melanjutkan proyek naturalisasi.
Mereka bahkan sedang mencari sejumlah pemain keturunan untuk memperkuat lini serang tim nasional.
Namun, Akmal berharap agar pengelolaan tim nasional tidak disamakan dengan pengelolaan sebuah klub sepakbola.
Menurutnya, fokus utama harus tetap pada pembinaan dan kompetisi, bukan semata-mata transfer pemain sesuai keinginan seperti dalam sebuah klub.
Dengan demikian, diharapkan bahwa keadilan dan kesetaraan dalam perlakuan terhadap pemain naturalisasi dan lokal dapat terjaga dengan baik dalam Timnas Indonesia.
Source: YouTube NALAR TV INDONESIA
