Mohon tunggu...
Cecep Rochman
Cecep Rochman Mohon Tunggu... -

Saya seorang remaja berusia 20 tahun yang mencoba belajar segala sesuatu tentang hidup lalu menuliskannya. Saya lulusan program studi analis kimia, namun karena hobi menulis, sekarang saya mengambil jurusan FIKOM dan bekerja di sebuah media cetak. Contact Me 085294455544 / 02295055544 / 24FCD7ED

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tulisan di Kompas yang Menjadi Kontroversi

26 Mei 2010   03:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:58 634
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Surat Pembaca Selasa, 23 Februari 2010 | 15:38 WIB Wahai Guru, Beri Kami Teladan Sebagai siswa, terkadang saya merasa aneh dengan sifat sebagian guru yang menyuruh para siswanya untuk disiplin dan tepat waktu, tetapi di sisi lain mereka bertindak tidak sesuai dengan ucapan. Contoh yang sering terlihat di sekolah, guru mengobrol saat upacara bendera. Padahal, siswa dilarang keras mengobrol ketika upacara. Lalu, masih banyak guru yang merokok di lingkungan sekolah, sering terlambat, dan jarang masuk kelas. Semoga semua guru di Indonesia dapat memberikan teladan yang baik bagi para siswanya dan terus meningkatkan kualitas. HELMI D Siswa SMKN 5 Kota Bandung

surat.pembaca.

Inilah tulisan pertama saya yang menjadi kontroversi di kampus SMKN 5 Bandung. Beberapa waktu setelah pemuatan berita saya dihubungi oleh banyak guru dan akhirnya bertemu dengan beberapa orang guru di ruang BP. Sehabis melaksanakan upacara bendera di hari Senin saya dipanggil segera untuk menuju ruangan BP dan meninggalkan praktikum Tugas Akhir di Laboratorium.

Sampai sekarang, masih terdengar jelas seorang oknum guru yang bertindak tidak bijak yang juga seorang guru BP, dia berucap, "Kamu akan madesu (masa depan suram), masa depan kamu tidak akan berkah gara-gara tulisan itu," ucapnya dengan nada yang keras seperti ucapannya mengandung unsur kebencian. Belum lagi, selama beberapa jam saya "dihajar" oleh beberapa guru di ruangan BP.

Apa salah saya? Selama beberapa kali saya memberi penjelasan kepada para guru bahwa tidak ada sedikitpun niat untuk mencemarkan nama baik sekolah. Saya hanya ingin mencoba mengkritisi apa yang terjadi dengan dunia pendidikan Indonesia saat ini yang memang harus segera diperbaiki dari berbagai sisi. Kasus guru jarang masuk kelas, merokok di lingkungan sekolah, itu adalah kasus yang banyak terjadi di Indonesia.

Ditambah lagi karena kesalahan penulisan nama, harusnya ditulis Cecep Rochman, redaksi Kompas memunculkan nama Helmi D. Seorang guru ada yang berbicara mengapa harus memakai nama palsu untuk membuat tulisan itu, padahal itu adalah kesalahan pemunculan nama dari redaksi Kompas sendiri, dan saya memaklumi kesalahan yang dibuat oleh redaksi Kompas

Salah seorang adik kelas yang tidak mungkin saya sebutkan namanya di sini, dia berkata kepada saya bahwa ada guru yang membahas kasus ini di kelasnya, seorang guru itu melakukan voting hukuman bagi saya karena tulisan tersebut, pilihannya, apakah saya dikeluarkan, diskor, atau dihukum seperti apa? Seperti itukah guru yang bijak?

Saya merasa tersiksa dan sangat tidak nyaman dengan oknum guru yang tidak bersifat bijak dan dewasa. Seakan menyalahkan tanpa berkaca diri. Mungkin memang inilah serentetan kejadian yang akan terus menghantui insan pers, ada sebagian orang yang tidak senang dengan hadirnya pers sebagai alat pengontrol. Dari setiap usaha-usaha pers dalam membeberkan fakta yang ada di lapangan, masih ada usaha intimidasi dan intervensipihak lain.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun