Mohon tunggu...
Cecep Mustafa
Cecep Mustafa Mohon Tunggu... Dosen - Ibnu Chaldun University
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

cecep.mustafa161@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature

Insentif Ramah Emisi Industri Farmasi

29 Mei 2023   13:43 Diperbarui: 30 Mei 2023   03:51 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sektor industri farmasi adalah salah satu sektor yang membutuhkan pasokan energi yang besar untuk kegiatan produksi dan penelitian. Namun, dengan meningkatnya kepedulian terhadap lingkungan dan perubahan iklim, penggunaan energi terbarukan dalam sektor ini menjadi semakin relevan. Energi terbarukan dapat memberikan solusi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan energi industri farmasi. 

Salah satu bentuk energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan dalam industri farmasi adalah energi surya. Panel surya dapat diinstal di gedung-gedung industri farmasi untuk menghasilkan listrik yang dapat digunakan dalam proses produksi dan operasional sehari-hari. Dengan mengandalkan energi surya, sektor ini dapat mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil dan mengurangi emisi gas rumah kaca. 

Selain itu, biomassa juga dapat menjadi sumber energi terbarukan yang potensial dalam industri farmasi. Limbah organik dari proses produksi dapat diolah menjadi biogas yang dapat digunakan sebagai sumber energi. Penggunaan biomassa sebagai sumber energi dapat membantu mengurangi dampak negatif industri farmasi terhadap lingkungan dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil. Implementasi penggunaan energi terbarukan juga dapat memberikan keuntungan ekonomi bagi industri farmasi. 

Meskipun biaya awal investasi dapat tinggi, penggunaan energi terbarukan dapat mengurangi biaya operasional jangka panjang. Energi terbarukan umumnya lebih murah dan stabil dalam jangka panjang dibandingkan dengan energi fosil yang harga dan ketersediaannya dapat bervariasi. Penggunaan energi terbarukan juga dapat meningkatkan citra dan reputasi industri farmasi. 

Dalam era yang semakin sadar lingkungan, konsumen dan pelanggan cenderung lebih memilih produk dari perusahaan yang berkomitmen pada praktik berkelanjutan. Dengan mengadopsi energi terbarukan, industri farmasi dapat menunjukkan komitmen mereka dalam mengurangi dampak lingkungan dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Tantangan yang mungkin dihadapi dalam menerapkan energi terbarukan dalam sektor industri farmasi adalah infrastruktur yang dibutuhkan. 

Investasi dalam instalasi panel surya, pembangunan fasilitas pengolahan biomassa, dan pengembangan sistem penyimpanan energi dapat memerlukan dana dan waktu yang signifikan. Namun, dengan dukungan pemerintah, kebijakan insentif, dan kerja sama dengan pihak swasta, penggunaan energi terbarukan dapat ditingkatkan secara bertahap. Untuk mendorong penggunaan energi terbarukan dalam sektor industri farmasi, perlu ada kolaborasi antara pemerintah, industri, dan lembaga penelitian. 

Pengembangan teknologi baru dan peningkatan efisiensi energi harus menjadi fokus dalam mengintegrasikan energi terbarukan dalam proses produksi farmasi. Selain itu, upaya edukasi dan kesadaran terhadap manfaat energi terbarukan juga perlu ditingkatkan untuk mendorong adopsi yang lebih luas dalam industri ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun