Mohon tunggu...
Catherin YMT
Catherin YMT Mohon Tunggu... Bankir - Female

An INFP Woman*Chocoholic*Pink Lover*Potterhead*Book Worm* Central Banker - Economic Analyst Email: catherinymt@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Metode Kompres yang Benar Saat Anak Demam

25 Juni 2019   17:51 Diperbarui: 25 Juni 2019   18:28 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: parents.com

Demam merupakan kondisi yang sering terjadi pada anak-anak. Anak yang biasanya ceria dan suka bermain, bisa saja tiba-tiba mengalami demam. Kalau sudah begini, tentu orangtua menjadi panik. Kepanikan akan menjadi bertambah jika anak demam pada malam hari atau hari libur, dimana sebagian dokter juga libur.

Apa yang harus kita lakukan ketika menghadapi anak demam? Ada satu cara mudah yang bisa kita lakukan sebelum membawanya ke dokter, yaitu dengan melakukan kompres. Kita menemui ada tiga metode kompres yang sering digunakan orangtua saat anak demam, yaitu metode kompres dengan menggunakan air hangat, metode kompres menggunakan air dingin, dan metode kompres menggunakan alkohol.
Manakah metode yang paling tepat dan efisien menurunkan demam anak?

Apa itu demam?
Sebelum membahas metode kompres yang terbaik, mungkin terlebih dahulu kita harus memahami apa itu demam. Satu hal yang harus dipahami bahwa demam bukanlah penyakit. Demam merupakan respons tubuh dalam mengatasi penyakit. Anak dikatakan demam apabila suhu tubuh anak lebih dari 37,5 derajat celcius. Ketika anak mengalami demam, sebenarnya sistem kekebalan tubuh anak sedang berusaha mengatasi penyakit yang menyerang tubuhnya.

Metode Kompres
Pertolongan pertama saat anak demam biasanya adalah dengan melakukan kompres. Dengan kompres yang tepat, kita dapat menghindari suhu tubuh semakin tinggi. Sayangnya, banyak orangtua yang gagal menurunkan demam dengan cara mengompres. Bukannya turun, tapi demamnya justru bertambah tinggi.

Kompres Dengan Air Dingin
Di dalam otak terdapat yang namanya hipotalamus yang berfungsi sebagai pusat pengaturan demam (thermoregulator). Otak akan menerima sinyal demam dari tubuh terluar (kulit) dan menterjemahkannya. Lalu kemudian memberi respon berlawanan, dengan maksud menyeimbangkan suhu tubuh. Jadi jika kita menempelkan kompres dingin pada kulit anak, otak justru akan menerjemahkannya sebagai ancaman terhadap proses melawan infeksi. Akibatnya, otak akan merespon dengan semakin meningkatkan suhu tubuh dan demam pun jadi semakin tinggi. Semakin tinggi demam, anak akan menggigil.

Kompres dingin sering menyebabkan anak merasa tidak nyaman. Hal ini dikarenakan apabila kita melakukan kompres dingin, maka pembuluh darah tubuh tempat kita mengompres akan mengecil (vasokonstriksi). Disamping itu kompres  dingin juga akan membuat pori-pori mengecil, sehingga panas dalam tubuh tidak bisa menguap keluar dari tubuh.

Kompres Dengan Alkohol
Metode kompres yang kedua adalah dengan menggunakan alkohol. Alkohol yang sering digunakan biasanya alkohol dengan konsentrasi 70 persen. Dahulu metode ini sering digunakan, namun saat ini metode ini tidak direkomendasikan lagi. Dikhawatirkan kompres menggunakan alkohol menyebabkan anak menghirup alkohol yang menguap. Jika hal ini berlangsung lama, anak dapat menjadi lemas karena mengalami intoksikasi alkohol dan juga anak lemas karena mengalami hipoglikemia. Disamping itu, alkohol juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit anak. Untuk itu, sebaiknya orangtua tidak menggunakan metode kompres alkohol ini lagi.

Kompres dengan Air Hangat
Seperti penjelasan pada kompres dingin, bahwa otak (hipotalamus) sebagai termoregulator akan berusaha menyeimbangkan suhu tubuh. Demikian juga dengan metode kompres dengan air hangat, maka otak akan menangkap sinyal bahwa di bagian terluar tubuh (kulit) suhu lebih panas dibandingkan suhu tubuh dibagian lain, dan hasil akhirnya otak melakukan mekanisme umpan balik dengan menurunkan suhu. Dengan metode kompres hangat ini, anak juga akan merasa lebih nyaman. Disamping itu juga mengompres dengan metode ini akan membuka pori-pori, sehingga panas tubuh bisa keluar melalui pori-pori.

Suhu berapakah sebaiknya air yang kita gunakan untuk mengompres? Sebaiknya gunakan air hangat (suam-suam kuku), bukan air panas. Suhu air yang disarankan untuk kompres hangat adalah sekitar 40-50 derahat celcius.

Bagian Tubuh yang Dikompres
Pada umumnya kompres dilakukan pada kulit bagian kening kepala. Namun ternyata mengompres hanya dibagian kening tidak efektif menurunkan suhu tubuh anak. Hal ini dikarenakan di bagian kening hanya terdapat pembuluh darah yang kecil. Jadi sebenarnya prinsipnya kita mengompres di seluruh bagian tubuh yang mengandung reseptor panas. Dan reseptor panas ini terdapat di kulit. Jadi kita mengompres bukan hanya di kulit kening, tapi juga diseluruh kulit tubuh.

Prinsip kedua adalah kita mengompres di bagian kulit yang mengandung pembuluh darah besar. Hal ini bertujuan untuk dapat lebih efisien memberikan sinyal ke otak untuk menurunkan suhu tubuh, disamping juga mempercepat penguapan. Jadi usahakan saat mengompres, fokuslah pada lipatan ketiak, lipatan paha, dengan tetap mengompres di bagian kulit tubuh lainnya.

Jadi kesimpulannya mulai sekarang tinggalkan metode kompres dengan air dingin atau alkohol dan sebaiknya gunakanlah air hangat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun