Ibarat peribahasa, Lombok bagaikan serpihan surga yang jatuh ke bumi. Keindahannya sungguh menakjubkan. Itulah sebabnya, Lombok menjadi salah satu destinasi wisata yang diprioritaskan Indonesia. Sebagai Bali Baru, maka Destinasi Super Prioritas atau DSP Mandalika Lombok diharapkan bisa mendulang jutaan wisatawan. Bahkan, diharapkan menjadi destinasi wisata unggulan berkelas dunia.
      KEARIFAN LOKAL
Banyak hal menarik, saat anda berkunjung ke Lombok. Bagi anda yang beragama Islam, maka tidak akan kebingungan untuk melakukan ibadah sholat. Karena, hanya di pulau Lombok, setiap desa hampir terdapat lebih dari 1 masjid yang dibangun mewah.Â
Anda bisa melihat langsung kemegahan Masjid Raya Masbagik di Lombok Timur. Atau, Masjid Islamic Center di Kota Mataram yang merupakan masjid terbesar dan termegah di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Jika anda beruntung, anda bisa menikmati pernikahan khas Sasak. Ada adat berkunjung ke orang tua mempelai dengan berjalan kaki. Kedua mempelai pengantin akan berjalan kaki diiringi musik khas Sasak.Â
Kendang Beleq, kendang besar khas Sasak selalu mengiringi dalam setiap acara adat. Bahkan, iring-iringan pengantin didukung orkes keliling dengan lagu-lagu kekinian. Bagaikan melihat konser musik berjalan yang mengiringi pengantin.Â
Tidak lengkap rasanya, jika ke Lombok belum menikmati kuliner andalan berupa Ayam Taliwang. Kuliner berbumbu pedas tersebut akan membuat petualangan anda makin bersemangat. Untuk mendapatkan oleh-oleh, anda bisa berburu oleh-oleh khas Lombok berupa kain songket.Â
Sebuah hasil kerajinan suku Sasak yang bisa anda dapatkan di Indonesia Aja. Anda juga bisa merasakan moda transportasi khas Lombok yang bernama Cidomo. Cidomo merupakan singkatan dari Cikar-Dokar-Motor. Transportasi ramah lingkungan berupa dokar yang ditarik kuda. Biasanya, cidomo hanya memuat sekitar 4 orang.
Agenda wisata tahunan yang tidak boleh dilewatkan adalah Festival Bau Nyale. Sebuah ritual tradisional yang dilakukan masyarakat Sasak untuk menangkap Nyale atau cacing laut. Masyarakat Sasak percaya bahwa Nyale merupakan penjelmaan dari rambut Putri Mandalika.Â
Putri Mandalika sendiri merupakan putri dari pasangan Raja Tonjang Beru dan Dewi Seranting. Menurut legenda, Putri Mandalika sangat bingung, dikarenakan banyak pangeran dari berbagai kerajaan  yang ingin melamarnya. Akhirnya, ia menceburkan diri ke laut.
Kemunculan Nyale setahun sekali di sekitar Pantai Kuta atau Pantai Siger. Biasanya pada hari ke-20 setelah bulan purnama, di bulan ke-10 (Mangse Sepulu) kalendar Rowot Sasak. Kalender Rowot Sasak merupakan bukti akulturasi antara budaya Islam, budaya Jawa, dan budaya Sasak pada jaman dulu. Nyale sendiri dipercaya masyarakat Sasak untuk menyuburkan tanaman. Maka, Nyale yang berhasil ditangkap akan ditabur di sawah agar menghasilkan panen yang berlimpah.