"Om dan tante. Tanpa mengurangi rasa hormat. Saya telah mendaftarkan Ayana untuk ikut beasiswa di Jepang. Saya sengaja tidak memberi tahu Ayana, takut ada salah komunikasi. Semua berkas Ayana, saya minta tolong ke pihak sekolahan" kata Haris yang memberi kejutan kepada Ayana.
Â
Kebaikan Haris membuat mata Ayana berkaca-kaca. Ayana meminta maaf, jika orang tuanya telah berprasangka buruk tentang dirinya. Kini, orang yang dihinanya justru membantu masa depan pendidikannya. Haris berharap agar Ayana bisa diterima beasiswa di Jepang.
Setelah melewati tes tertulis dan wawancara, akhirnya Ayana dinyatakan lolos diterima beasiswa di Jepang. Ayana telah bersaing ketat dengan ribuan pelamar yang kualifikasinya di atas rata-rata.
Kini, orang tua Ayana pun merestui hubungan Ayana dan Haris. Orang tua Ayana berharap bahwa hubungan cinta Ayana dengan Haris bisa berjalan langgeng, meskipun Long Distance Relation.
Bahkan, Ayana sangat berterima kasih kepada Haris yang selalu mendorong untuk berdoa di kala suka dan duka. Haris menyatakan bahwa kala hati gundah maka ambilah air mudhu dan melakukan sholat. Pasrahkan semuanya pada Allah Yang Maha Kuasa.
"Haris. om dan tante sangat berterima kasih sama kamu. Sekarang Ayana rajin sholat. Bahkan, Ketika mau tidur, Ayana tidak lupa berwudhu. Jangan lupa, besok ajak orang tua kamu datang ke mari. Om dan tante mau selamatan, karena 2 hari lagi Ayana berangkat ke Jepang. Kamu gak apa-apa kan hubungan jarak jauh dengan Ayana" pesan orang tua Ayana kepada Haris.
"Nggak apa-apa om, tante. Justru saya sangat bahagia. Karena, Ayana bisa diterima beasiswa Jepang. Semoga cepat pulang ke Indonesia dan mengabdi untuk negeri" jawab Haris.
"Pastinya dong" jawab papa dan mama Ayana berbarengan.
"Smile for me Ayana" jawab Haris sambil melirik ke Ayana yang ada di depannya.
Ayana pun membalasnya dengan senyuman. Yang diiringi dengan sennyuman orang tuanya. Kondisi dalam rumah itu penuh dengan gelak tawa. Karena, penghuninya benar-benar bahagia.Â
