Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Nyalakan Kegembiraan di Bulan Ramadan 2021

14 April 2021   11:40 Diperbarui: 14 April 2021   11:52 1394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menyalakan kegembiraan di Bulan Ramadan 2021 (Sumber: shutterstock)

"Maka ambillah pelajaran wahai orang-orang yang memiliki pandangan." (QS. Al-Hasyr: 2).

Ayat Al-Qur'an di atas memberikan pemahaman kepada diri kita tentang belajar dari masa lalu. Di mana, orang yang belajar dari masa lalu akan mendapatkan pencerahan. Untuk melakukan kebaikan di masa mendatang.

Hari ini, umat Islam telah melaksanakan ibadah puasa hari yang kedua. Sama seperti bulan Ramadan 2020. Yaitu, melaksanakan ibadah puasa masih dalam kondisi Pandemi Covid-19. Tentu, banyak pelajaran penting yang bisa dipetik saat melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan 2020.   

Namun, bulan Ramadan 2021 sungguh berbeda dibandingkan dengan bulan Ramadan 2020 lalu. Meskipun, dalam suasana pandemi Covid-19, Pemerintah tidak melarang pelaksanaan sholat berjamaah seperti sholat fardhu lima waktu, sholat Jumat dan sholat Tarawih. Tentu, pelaksanaan sholat berjamaah tersebut tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes).

NYALAKAN KEGEMBIRAAN

 

Masyarakat merasakan kegembiraan luar biasa dalam menyambut bulan Ramadan 2021. Belajar dari pengalaman bulan Ramadan 2020. Di mana, Pemerintah melarang keras pelaksanaan ibadah keagamaan yang menyebabkan kerumunan. Apalagi, dampak pandemi Covid-19 sedang meningkat tajam.

Menyalakan kegembiraan untuk menyambut bulan Ramadan 2021 sangat dirasakan oleh semua kalangan masyarakat. Salah satu yang paling mencolok adalah pelaksanaan sholat tarawih yang ada di salah satu masjid di kawasan Kota Denpasar Bali. Tepatnya di Masjid Al-Ikhlas Monang Maning. Tempat parkir yang ada di halaman depan dan bahu jalan Batukaru telah dipenuhi oleh kendaraan roda dua milik jamaah.

Perlu diketahui bahwa Masjid Al-Ikhlas merupakan masjid yang tidak pernah sepi di luar bulan Ramadan. Saat sholat shubuh pun dipenuhi oleh jamaah. Itulah sebabnya, ketika Pemerintah memperbolehkan pelaksanaan ibadah keagamaan. Maka, suasana masjid terlihat meriah.

Saya merasakan betul saat beberapa bulan Pandemi melanda negeri ini. Masjid tersebut terlihat bak museum. Umat muslim benar-benar kangen ingin melaksanakan sholat berjamaah. Tetapi, karena kebijakan pemerintah dan MUI, maka kegiatan keagamaan "untuk sementara dilarang". Semua demi kebaikan bersama, agar dampak pandemi tidak menyebar luas.

Merayakan bulan Ramadan 2021 seperti rasa rindu yang terobati. Umat Islam bisa bebas beribadah untuk meraih berkah, ampunan dan pahala yang berlimpah. Tanpa melepaskan penerapan protokol kesehatan.  Bulan Ramadan 2020 lalu, segala jenis kegiatan keagamaan dilaksanakan di rumah. Silaturahmi hanya dilakukan secara daring. Kini, bulan Ramadan 2021, bisa meluapkan kegembiraan. Demi menyambut berkah bulan Ramadan, meskipun "dibatasi" oleh protokol kesehatan.

NARIMO ING PANDUM

Hal terpenting bulan Ramadan 2021 ini adalah sifat narimo ing pandum masyarakat. Mau menerima kondisi ekonomi apapun, yang dilaluinya selama pandemi. Masyarakat tidak mau merenungi nasib, apa yang dialami saat ini. Karena, kehidupan must go on, harus tetap berjalan. Saatnya umat Islam merayakan bulan Ramadan 2021 dengan kegiatan keagamaan.

Jujur, saya merasakan benar bahwa empati masyarakat meningkat selama pandemi. Tentu, meningkatnya rasa peduli kepada kondisi orang lain yang serba kekurangan. Bertujuan untuk mendapatkan ridho, berkah, ampunan dan pahala yang berlimpah dari Allah SWT.

Dengan kata lain, masyarakat akan semakin "jor-joran" beramal di bulan Ramadan 2021. Seperti, memberikan makanan gratis kepada orang lain yang hendak berbuka puasa. Mereka berprinsip bahwa menebar kebaikan akan menuai amal yang tidak terhingga.

Masyarakat sadar bahwa kondisi ekonomi masih terasa sulit, saat bulan Ramadan 2021 karena Pandemi. Tetapi, bulan Ramadan tidak bisa menghentikan aksi beramalnya. Karena, telah dipupuk sejak Pandemi bergulir, beramal adalah hal biasa.

Dan, bulan Ramadan 2021 adalah saat yang tepat untuk meningkatkan kadar amal kebaikannya. Bertemu dengan bulan Ramadan adalah dambaan setiap umat Islam. Untuk berkompetisi meningkatkan pahala. Di dalamnya ada malam yang lebih baik dari 1.000 bulan, malam Lailatul Qadar.  

Oleh sebab itu, bulan Ramadan 2020 memberikan pelajaran berharga untuk bulan Ramadan 2021. Kebebasan melakukan kegiatan keagamaan yang dibatasi tahun sebelumnya, diluapkan saat bulan Ramadan 2021. Hal itu menjadi modal besar dalam "berlomba-lomba" beramal di bulan Ramadan 2021.  

MAJU BERSAMA

"Apapun rintangannya, teruslah melangkah maju bersama"

Kalimat yang tepat untuk menggambarkan kondisi bulan Ramadan 2021. Saya menyadari bahwa masih banyak dari tetangga kita yang hidup dalam serba kekurangan. Mungkin, mereka menjadi korban PHK dan belum sempat mendapatkan pekerjaan kembali. Atau, usaha mereka jatuh bangkrut karena harus membayar cicilan yang semakin membengkak. Terpaksa, mereka harus menjual aset untuk melunasi hutangnya.

Tentu, banyak alasan yang membuat masyarakat merasakan kondisi yang serba kekurangan. Namun, dengan datangnya bulan Ramadan 2021, masyarakat yang berada dalam serba kekurangan menjadi terbantu.

Tangan-tangan baik akan selalu mengulurkan tangan buat mereka, memberikan bantuan semampunya. Mengapa? Masyarakat kita sudah terbiasa memberikan bantuan sebagai rasa empati yang besar saat Pandemi mulai terjadi di negeri ini.

Masjid-masjid mulai diserbu dengan bantuan makanan atau nasi bungkus dari para donatur atau hamba Allah SWT. Hal ini terlihat saat menjelang buka puasa bersama. Masyarakat yang berada dalam kondisi serba kekurangan, bisa mampir di masjid untuk berbuka puasa bersama. Apapun kondisi masyarakat karena Pandemi, kondisi ekonomi harus pulih saat bulan Ramadan 2021.

Sebagaim informasi, sebelum Pandemi, sholat Jumat di Masjid Al-Iklas Monang Maning Denpasar tidak pernah ada "Nasi Bungkus Sholat Jumat". Tetapi, saat Pandemi, membuat banyak orang memunculkan empati yang tinggi. Mereka berharap pahala dan ridho Allah SWT. Dewan Takmir Masjid menerima banyak bantuan nasi bungkus, kue dan minuman dari masyarakat. Dan, bulan Ramadan 2021, bantuan dari jiwa-jiwa baik yang berharap berkah bulan Ramadan 2021 akan meningkat.

   

".. Perhatikanlah sejarahmu, untuk masa depanmu" (Q.S Al-Hasyr :18)

Semoga bulan Ramadan 2020 menjadi pelajaran berharga buat diri kita. Untuk meraih berkah, pahala dan ampunan di bulan Ramadan 2021.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun