Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Belanja Makin Cantik Tanpa Kantong Plastik

10 Mei 2019   03:39 Diperbarui: 10 Mei 2019   04:28 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) ada di kawasan Monang Maning Denpasar, Bali (Sumber: dokumen pribadi)

Sudah saatnya sampah plastik sekali pakai haarus dikurangi. Harus! Kepedulian anda tentang bahaya sampah plastik terhadap lingkungan adalah sebuah keniscayaan. Tahukah anda bahwa sampah plastik tidak bisa hancur meski terkubur dalam tanah selama puluhan tahun? Sungguh menakutkan bukan?

Bahkan, sampah plastik tesebut sangat berbahaya untuk kelangsungan ekosistem kita. Ketika sampah plastik berlimpah dan anda buang sesukanya ke sungai atau laut. Dan, sampah plastik tersebut dimakan oleh ikan yang sering anda konsumsi. Maka, anda secara tidak sadar MERACUNI DIRI SENDIRI. Anda merasakan akibat yang anda perbuat sendiri, bukan? Itulah sebabnya, sampah plastik "sungguh-sungguh" berbahaya. Terlalu, kata abang Haji Rhoma Irama.

Hingga sekarang, belum ditemukan kantong plastik yang bisa terurai di tanah dan dikonsumsi bebas oleh masyarakat Indonesia. Maka, satu-satunya jalan adalah MENGURANGI KONSUMSI KANTONG PLASTIK. Memang, sungguh sulit untuk menghilangkan ketergantungan terhadap penggunaan kantong plastik. Tetapi, kita anda yakin maka "tak ada yang tak mungkin" untuk dilakukan.

Sejak dini, masyarakat harus dihilangkan sifat ketergantungannya  terhadap penggunaan kantong palstik. Menarik, penggunaan kantong plastik pasar tradisional seperti di Pasar Badung Bali makin berkurang. Masyarakat mulai menyadari bahwa penggunaan kantong plastik sangat merugikan lingkungan hidup. Tentu, karena sosialisasi tiada henti di berbagai media.

Kalimat sakti yang berada di berbagai pusat perbelanjaan Bali,  "Belanja cantik tanpa kantong plastik" sungguh memukau. Lambat laun konsumen dengan sigap membawa kantong ramah lingkungan untuk barang belanjaan  sendiri.

Ya, kebijakan larangan penggunaan kantong plastik di Bali makin menjadi kebiasaan. Bahkan, larangan penggunaan bahan atau material plastik menyebar ke seluruh hotel. Seperti, sedotan minuman mulai terbuat dari bahan bambu yang ramah lingkungan. Asik bukan?

Image caption
Image caption

Kita menyadari bahwa kebijakan larangan menggunakan kantong plastik sekali pakai bukan seperti membalikkan telapak tangan. Tidak cukup sehari semalam langsung jadi. Namun, proses "mengurangi" ketergantungan penggunaan kantong plastik sekali pakai adalah sebuah kebaikan.
Terpenting, menancapkan awareness (kesadaran) di pikiran masyarakat tentang bahaya besar sampah plastik adalah sebuah keharusan. Dan, masyarakat merespon, memahami, menyadari dan melakukannya.

Kepedulian Bersama
Betapa sedihnya bahaya sampah plastik menyeruak hati para publik figure tanah air. Seperti vokalis band local Bali "Navicula" Gede Robi memberikan tantangan baik. Yaitu, tantangan untuk melakukan puasa sampah plastik saat melakukan puasa di bulan Ramadhan.

Sepasang suami istri Agus "Ringgo" Rahman dan istrinya sangat gencar mengkampanyekan kantong ramah lingkungan. Juga, artis ganteng Hamish Daud (suami penyanyi cantik Raisa) dan Nadine Chandrawinata adalah deretan public figure yang ikut mengkampanyekan penggunaan tas ramah lingkungan. Saatnya menggunakan kantong plastik sekali pakai.

Pengurangan penggunaan kantong plastik telah menyentuh banyak kalangan. Orang makin peduli tentang bahaya sampah plastik terhadap lingkungan. Lantas, kini giliran anda untuk menunjukan kepedulian terhadap penggunaan kantong ramah lingkungan. Karena, sudah saatnya SAVE THE PLANET!  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun