Mohon tunggu...
Casmudi
Casmudi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Seorang bapak dengan satu anak remaja.

Travel and Lifestyle Blogger I Kompasianer Bali I Danone Blogger Academy 3 I Finalis Bisnis Indonesia Writing Contest 2015 dan 2019 I Netizen MPR 2018

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Fakta Terkuburnya Nokia

8 Oktober 2017   00:34 Diperbarui: 8 Oktober 2017   01:53 1350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbagai seri HP merek Nokia (Sumber: nuga.co)

Anda pasti merasakan betapa hebatnya telepon genggam (HP) merek Nokia. Merek telepon genggam yang menguasai pangsa pasar gadget kurang lebih satu dasawarsa lamanya. Dan, anda pasti merasakan betapa booming-nya Nokia 3310 dan 1100 di pasaran kala itu, sangat laris bak kacang goreng. Telepon genggam dengan casing yang bisa diganti hingga ratusan macam,  fitur yang menarik untuk membuat nada dering sendiri, dan gamesnake (ular) dan brick(batu bata) yang melegenda. Bukan itu saja, hampir di setiap counter HP yang dipasang di etalase adalah HP Nokia yang berjajar rapi. Sedangkan, HP merek lainnya hanya sebagai penambah tempat alias penghibur untuk  pemanis barang dagangan.

Kini, HP Nokia tinggal nama dan menjadi kenangan secara tragis. Sungguh sangat disayangkan, ketika brand yang begitu kuat dalam ingatan masyarakat tetapi mampu tenggelam secara mengenaskan. Itulah kenyataan dari sebuah perkembangan teknologi digital yang membutuhkan sebuah inovasi brilian dan cepat dalam bertindak.

Banyak sebab yang membuat Nokia tumbang dan karam dalam bisnis gadget. Salah satu penyebab utama adalah Nokia benar-benar lamban dalam merespon munculnya iPhone dan smartphone lainnya yang berbasis Android.  Dengan kata lain, Nokia telat merespon kecanggihan teknologi sistem operasi, terutama di smartphone.Padahal, Platform Symbian sudah "gak fresh" dibandingkan passion-nya iOS dan Android. Ditambah lagi, dengan permintaan pasar yang booming terhadap munculnya smartphone. Sementara, Nokia masih percaya diri dengan mengandalkan Symbian, dan terlalu fokus dengan feature phone.

Padahal, masyarakat menginginkan semakin mudahnya dalam komunikasi. Dan, Nokia 808 PureView, adalah salah satu produk Nokia yang muncul di pertengahan 2012 mempunyai kecanggihan mengambil gambar tetapi menjadi  perangkat Symbian terakhir dari Nokia. Menariknya lagi, Nokia harus menutup mata  atau "dihajar" oleh pemilik barunya, Microsoft. Di mana, Nokia telah menjual divisi perangkatnya ke Microsoft pada September 2013 lalu dengan nilai 7,17 miliar dollar AS.

Selanjutnya, dengan bos barunya, Nokia menggeber untuk  mempopulerkan perangkat Windows Phone dan meninggalkan Symbian. Salah satu produknya, yaitu:  Lumia 535. Di sisi lain, penguasa pasar ponsel baru yaitu Apple telah mengatur ponsel yang akan dikeluarkan di bawah payung merek iPhone. Sedangkan, Samsung menggorang pasar smartphone dengan mengeluarkan seri andalannya Galaxy, Samsung Galaxy S. Dan, seri-seri tersebut hingga kini masih menjadi penguasa smartphone.

Meskipun, Nokia kini tumbang dan menjadi "legend" tetapi merek ponsel yang mengusung tagline "connecting people" tersebut telah mencatat sebuah sejarah bahwa hingga detik ini Nokia adalah HP paling unggul dan paling laris di muka bumi. Nokia 1100 merupakan salah satu dari varian Nokia yang mengantarkan produk dari Finlandia tersebut menjadi merek nomor satu dalam hal penjualan gadget-nya. Ponsel yang diluncurkan pada tahun 2003 tersebut telah terjual lebih dari 300 juta unit. Meski masih kalah dari total penjualan semua varian seri iPhone, tetapi Nokia masih lebih unggul dibandingkan setiap model iPhone yang telah dikeluarkan oleh Apple.

 Bisnis gadget memang perlu inovasi di era digital. Karena, inovasi merupakan kondisi yang selalu mengikuti perkembangan jaman dan permintaan pasar. Di saat berbagai merek Smartphone menggeber dengan fitur canggihnya, Nokia masih mau bertahan dengan ponsel yang layarnya masih Monochrome dan pencet keypad. Sedangkan, Inovasi smartphone semakin memanjakan konsumen dengan layar sentuh (touchscreen) dan kecanggihan dalam komunikasi.

Sama halnya dengan provider yang menjual kuota untuk mengakses informasi digital. Kompetisi antar provider pun membutuhkan sebuah inovasi agar bisa melangkah lebih jauh. Salah satunya, provider XL yang mengusung teknologi 4,5G. Ini adalah kemajuan inovasi lebih maju dibandingkan dengan kompetiternya. Dan, kelebihan dari teknologi tersebut adalah jaringannya ekstra luas dan sinyalnya lebih kuat dan stabil. (buz)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun