Antropologi, mungkin jarang terdengar di telinga umum, khususnya di Indonesia. Karena, antropologi sendiri masih sangat minim dan kurangnya ahli di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, akhirnya masyarakat mulai mengenali antropologi, dan menjadi salah satu ilmu penting untuk kita.
Jadi, apa sih antropologi itu?
Antropologi sendiri berasal dari kata anthropos yang berarti manusia dan logos yang berarti ilmu dalam Bahasa Yunani. Menurut Harsojo, antropologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang umat manusia sebagai makhluk masyarakat, terutama pada sifat-sifat khusus badani dan cara-cara produksi, tradisi-tradisi dan nilai-nilai yang membuat pergaulan hidup menjadi berbeda dari yang satu dengan lainnya.
Sementara menurut Koentjaraningrat adalah ilmu yang memperhatikan lima buah masalah mengenai makhluk hidup yang berdasarkan perkembangan manusia, sejarah dan asal usulnya. Koentjaraningrat merupakan antropolog pertama di Indonesia. Beliau telah mendirikan jurusan antropologi di berbagai universitas di Indonesia.
Antropologi sendiri terbagi menjadi beberapa jenis fokus keilmuan. Dan yang paling sering ditemui adalah Antropologi Sosial-Budaya (Sosbud) dan Antropologi Ragawi. Antropologi Sosbud sendiri lebih fokus kepada nilai-nilai sejarah, kepercayaan, praktik kebudayaan dan sisi sosial. Sedangkan Antropologi Ragawi sendiri lebih berfokus kepada antropologi fisik, yang berfokus kepada evolusi, struktur tubuh, dan genetik.
Secara garis besar, antropologi ragawi adalah ilmu yang mempelajari manusia dari segi fisik dan hubungannya dengan lingkungan, termasuk lingkungan biotik dan abiotik. Antropologi ragawi juga mempelajari evolusi manusia, hubungannya dengan hewan lain, dan khususnya hubungannya dengan primata.
Antropologi ragawi sendiri memiliki banyak fungsi dan fokus keilmuan, khususnya pada bidang Paleoantropologi dan Antropologi Forensik. Dalam beberapa kasus, khususnya di Indonesia sendiri, banyak sekali peninggalan-peninggalan yang terkubur, oleh karena itu Antropologi Ragawi dibutuhkan untuk meneliti hal tersebut.
Jadi, apa hubungan antara antropologi ragawi dengan keberagaman fisik manusia?
Keberagaman fisik manusia menjadi salah satu fokus keilmuan yang ditekuni antropologi. Dalam kasusnya, antropologi ragawi meneliti beberapa aspek sebagai berikut:
1. Genetik
Variasi genetik berperan besar dalam membentuk ciri-ciri fisik manusia, termasuk warna kulit, mata, dan rambut. Misalnya, pigmentasi kulit adalah respons adaptif terhadap intensitas sinar ultraviolet.