Pernah gak sih kamu tiba-tiba salah ngomong, nge-blank, atau bahkan grogi parah waktu lagi di dekat orang yang kamu suka? Tangan mendadak dingin, suara gemetar padahal sebelumnya kamu biasa aja.
Kalau kamu pernah mengalami itu, selamat! Â Kamu sedang merasakan fenomena yang sering disebut "salting" alisa salah tingkah. Tapi, tahukah kamu kalau ternyata salting itu bukan cuma soal kamu naksir berat sama seseorang. Dalam dunia psikologi, "salting" bisa dijelaskan sebagai bentuk reaksi dari kecemasan sosial.
Ketika kita berada di situasi emosional seperti dekat orang yang kita taksir, tubuh kita otomatis mengaktifkan sistem saraf simpatik bagian dari mekanisme fight-or-flight.
Reasinya? Deg-degan, salah ngomong, salah langkah. Itu semua adalah tanda bahwa kamu sedang berada dalam mode "siaga tinggi" secara emosional.
Kenapa bisa begitu? Karena otakmu sedang berusaha keras untuk membuat kesan terbaik. Kamu ingin terlihat menarik, pintar, santai, dan keren di depan si dia.
Tapi justru karena terlalu fokus pada bagaimana kamu dinilai, kamu jadi gak natural. Ini disebut juga dengan impression management usaha untuk mengatur bagaimana kita terlihat di mata orang lain.Â
Sayangnya, terlalu keras berusaha malah bikin kamu kehilangan kendali atas diri sendiri. Selain itu, salting juga bisa dipicu oleh perasaan minder atau tidak percaya diri. Kamu merasa dia terlalu keren buat kamu, takut ditolak, atau merasa gak cukup.
Belum lagi kebiasaan overthinking mikirin harus ngomong apa, takut salah, takut gak lucu, takut kelihatan bodoh. Alhasil, kamu malah jadi gugup sendiri.
Namun tenang, salting itu bukan yang memalukan. Justru itu menunjukkan bahwa kamu punya rasa dan kepedulian emosional. Banyak psikolog percaya bahwa kegugupan kecil adalah tanda kamu sedang membangun koneksi emosional yang dalam.
Bahkan dalam beberapa kasus, justru sikap salting yang jujur dan polos bisa membuat orang lain merasa kamu apa adanya dan itu menarik.Â
Kalau kamu pengen mengurangi salting, ada beberapa hal yang bisa dicoba. Pertama, melatih kepercayaan diri secara bertahap mulai dari obrolan ringan sampai berani jadi diri sendiri.
Kedua, alihkan fokus dari "bagaimana dia menilai kamu" menjadi "apakah kamu nyaman dengan dirimu sendiri". Ketiga, ingat bahwa semua orang juga pernah merasa gugup. Kamu tidak sendirian. Jadi jangan buru-buru malu kalau kamu salting.
Bisa jadi, justru itu momen paling jujur yang kamu tunjukkan. Dan siapa tahu, si dia malah suka karena kamu kelihatan tulus dan real. Karena pada akhirnya, yang membuat kita jatuh cinta bukan hanya kata-kata yang sempurna, tapi kehadiran yang tulus meski datang dengan sedikit salah tingkah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI