   Kita semua pasti pernah mengalami masa-masa galau, terutama setelah putus cinta. Rasanya gatal banget buat buka Instagram atau TikTok cuma buat cari tahu kabar si mantan.Â
  Sudah bahagia belum? Kok dia bisa cepet banget move on? Apakah dia masih ingat kita? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu terus muncul, padahal jawabannya nggak akan pernah benar-benar memuaskan.Â
Kita malah jadi overthinking, membandingkan diri, dan makin susah berdamai dengan kenyataan. Padahal, energi kita bisa dipakai untuk sesuatu yang jauh lebih produktif dan menyehatkan, seperti menulis.
Ya, daripada stalking mantan yang belum tentu mikirin kamu juga, kenapa nggak kamu alihkan saja jadi penulis di Kompasiana?Â
Menulis itu bukan cuma soal jadi produktif, tapi juga bisa jadi bentuk terapi. Kamu bisa tuangkan keresahan, cerita, pengalaman, bahkan patah hati sekalipun dalam bentuk tulisan.Â
Dengan begitu, kamu bukan cuma menyembuhkan diri sendiri, tapi bisa jadi inspirasi buat orang lain yang sedang mengalami hal serupa.Â
Kompasiana adalah ruang terbuka di mana kamu bisa menulis apa saja, mulai dari puisi galau, cerita lucu, sampai opini tentang hidup yang makin absurd ini.
Siapa sangka, tulisan yang awalnya cuma jadi pelampiasan perasaan malah bisa membukakan pintu rezeki. Â Banyak loh penulis yang memulai karier dari curhatan di blog atau media warga seperti Kompasiana. Dari yang awalnya cuma iseng, lama-lama punya pembaca setia.
Menulis memang bukan jaminan move on dalam semalam, tapi setidaknya kamu sedang berjalan ke arah yang lebih sehat dan bermakna. Kamu nggak lagi terjebak masa lalu, tapi sedang membangun versi dirimu yang lebih kuat.
Jadi, daripada larut dalam feed mantan yang penuh filter, lebih baik kamu isi waktumu dengan merangkai kata. Nggak harus indah, yang penting jujur.
