1. Bensin dengan oktan RON lebih rendah punya resiko lebih mudah terbakar. Sehingga memilih BBM karena alasan harga lebih murah ternyata tidak tepat karena tidak sesuai pemakaian untuk jenis kendaraan.
2. Kendaraan yang memiliki kompresi tinggi memacu penggunaan BBM cepat terbakar karena pengaruh tekanan tinggi. Saat mesin memulai pembakaran namun busi belum memercikkan api, bagian kendaraan piston terasa makin kencang dan keras di ruang pembakaran sehingga sering timbul istilah knocking. Sehingga kesesuaian dengan mesin kendaraan dan bilangan oktan BBM punya pengaruh besar tanpa kita sadari.
3. Fakta yang ketiga mungkin tidak pernah disadari pemilik kendaraan saat mengunakan BBM tidak sesuai aturan yang sudah ditetapkan buku manual dengan alasan lebih murah, yakni tentang kerusakan komponen yang lebih cepat dari seharusnya digunakan dalam usia pemakaian. Niat ingin menghemat uang di dompet melalui membeli RON kualitas rendah, malah menimbulkan biaya tambahan di luar perkiraan kita dibagian penggantian sparepart kendaraan.
4. Dari pengalaman saya menggunakan RON92, sesuai keterangan yang disampaikan teknisi resmi tersebut adalah soal tenaga dan performance mesin kendaraan jelas memang beda dan lebih enteng di berbagai model jalan yang dilalui.
5. Dari pengalaman bersama rombongan saya ketika liburan dengan jarak jauh dengan kendaraan yang sama, ternyata penjelasan yang sama juga disampaikan teknisi adalah tentang tingkat pemakaian BBM oktan tinggi lebih irit dalam konsumsi untuk kendaraan.
Mendapat pengetahuan yang sangat bermanfaat tentang penggunaan BBM sesuai buku manual yang seharusnya, akhirnya saya memberitahu kepada rombongan yang ikut saat berlibur bersama lewat media sosial. Dalam percakapan dengannya, ternyata dirinya mengatakan mengganti BBM sesuai aturan pabrik agar tidak menyusahkan.
