Mohon tunggu...
Hewan Peliharaan (ACS)
Hewan Peliharaan (ACS) Mohon Tunggu... Full Time Blogger - ojol

Tukang ojek online dan penulis recehan https://hewandankita.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Politik

Erick Minta Sandi Bisa Bedakan Sinetron dan Pilpres, Karena Hal Ini ?

14 Desember 2018   00:50 Diperbarui: 14 Desember 2018   01:39 418
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kabar yang lagi viral tentang Sandiaga Uno yang ditayangkan dalam sebuah video, mendapat banyak beragam komentar yang bisa bikin kita tertawa atau terharu. Tergantung dari sudut pandang mana, penilaian Anda akan melakukannya. 

Video yang ditayangkan soal penolakan warga ketika Sandiaga Uno melakukan kunjungan ke Pasar Kota Pinang, Sumatera Utara. Sebagian menyebutkan bahwa video tersebut diduga telah direkayasa dan di skenario.

Dilansir laman Jawapos.com 13/12. Erick Thohir memberi tanggapan tentang video yang viral tersebut. Erick yang juga sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin mengatakan, Sandiaga Uno perlu membedakan Pilpres dengan sinetron, sehingga jangan ada skenario yang dilakukan.

Ungkapan tidaksetuju Erick dengan skenario menjelaskan, bahwa rakyat lebih membutuhkan kepala negara yang punya kemampuan untuk membuat Indonesia maju. Selain itu menurut Ketua TKN, kepala negara harus bersih dari korupsi. Oleh karenanya, bukan menciptakan skenario sinetron seperti di televisi.

Pada kesempatan yang sama, Erick mengaku bahwa dirinya tidak tahu apakah kampanye yang di duga sebagai skenario tersebut akan dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Menurut Erick, ia akan menyerahkan kepada Tim Hukum Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin.

Sebelumnya, di media sosial Twitter menggunakan hastag #SandiagaUno muncul tayangan video. Dalam tayangan yang ditampilkan sekitar durasi 01.2 detik, tampak seorang pria berkemeja dan menggunakan topi hitam melarang seseorang. Saat ingin mencopot poster penolakan. Psoter yang semula sudah dilepas akhirnya kembali menempel.

Sumber

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun