Ditulis oleh:Cantika Maharani
Tidak ada yang benar benar siap menghadapi kenyataan diselingkuhi oleh orang yang dicintai. Ketika kepercayaan yang dibangun dengan susah payah dikhianati, Rasa sakit yang menembus logika, Mencabik kepercayaan dan sering kali membuat korban merasa kehilangan arah. Menururt survey nasional tentang relasi rumah tangga (2023), Hampir 30% individu melaporkan pernah mengalami perselingkuhan dalam relasi jangka panjang. Namun yang jarang dibicarakan adalah:bagaimana mereka bangkit kembali?dan bagaimana cara mereka melupakan, memulihkan serta menemukan kembali harga diri yang sempat runtuh.
   Artikel ini akan membahas berbagai strategi pemulihan diri yang dapat membuat korban perselingkuhan untuk kembali merasa utuh, Berdaya dan siap melangkah maju, Baik secara mental, Emosional maupun spiritual. Dengan pendekatan yang tepat, Lluka bisa menjadi pelajaran, Dan kehancuran bisa menjadi titik awal pertumbuhan pribadi yang lebih kuat.
   Ada Berbagai Upaya yang Bisa kita lakukan setelah menjadi korban Perselingkuhan, yaitu:
-Mengakui dan menerima perasaanÂ
   Setelah mengetahui Pasangan telah berselingkuh, berbagai perasaan membingungkan seringkali muncul -mulai dari marah, sedih, kecewa malu dan pertanyaan pertanyaan "aku kurang apa?" seringkali Bermunculan. Namun banyak korban mencoba menekan atau menyangkal perasaan ini demi terlihat kuat, menjaga Hubungan atau tidak tau bagaimana harus menghadapinya.
   Mengakui dan menerima perasaan adalah langkah pertama yang sangat penting dalam proses pemulihan. Bukan berarti membenarkan perselingkuhan dan larut dalam kesedihan, melainkan memberi ruang bagi diri sendiri untuk merasakan emosi yang muncul tanpa menghakimi, menyadari bahwa saya sangat terluka " atau "saya merasa sangat sedih" adalah bentuk keberanian emosional.
    Menyadari bahwa perasaan marah, sedih , kecewa dan bingung merupakan reaksi yang normal dan tidak memaksakan diri untuk segera Move on.
 -Mencari Dukungan Emosional.
   Langkah selanjutnya yang dapat di ambil yaitu membuka diri kepada orang orang terdekat yang dapat dipercaya seperti keluarga atau sahabat. Setelah menyampaikan keluh kesah dan mendengarkan pendapat mereka yang mungkin tidak menghakimi dapat membantu mengurangi emosi yang bercampur aduk. Jangan ragu untuk mengatakan "aku butuh tempat cerita " atau "aku butuh didengarkan",  karna terkadang hal tersebut dapat membantu meringankan Beban. Bukan karna kita lemah, akan tetapi Hal tersebut merupakan langkah penting untuk menyembuhkan luka BatinÂ
-Menjaga kesehatan Mental Dan Fisik.