Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Introspeksi Diri, Hakikatnya Usia Semakin Berkurang

27 Juni 2025   17:35 Diperbarui: 27 Juni 2025   17:35 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar ilustrasi/istockphoto.com)

ACEH BESAR - Memasuki Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 Hijriyah menandakan tonggak awal kehidupan sepanjang tahun berikutnya. Secara hakikat pertambahan tahun adalah berkurangnya usia kita.

Setelah kita meninggalkan satu tahun penuh 1446 Hijriyah, lantas bagaimana kita mampu menghisap diri? Apakah kita selama ini semakin dekat kepada Allah SWT dengan segala nikmat yang telah diberikan ataukah semakin jauh? Inilah yang perlu kita lakukan yakni mengevaluasi diri.

"Hisablah dirimu sebelum amalmu dihisab dan persiapkanlah dirimu untuk menghadapi hari dimana semua mahluk dihadapkan kepada Allah, sungguh hisab terasa ringan dihari kiamat bagi orang-orang yang gemar mengoreksi dirinya di dunia," 

Demikian dikatakan, dengan mengutip ucapan Sayyidina Umar bin Khattab yang sangat fenomenal itu, Drs.Tgk. Saifuddin mengawali khutbahnya pada Jumat, 27 Juni 2025/1 Muharram 1447 H.

Tgk. Saifuddin yang saat ini bekerja sebagai ASN di Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Aceh Besar tersebut bertindak sebagai khatib pada pelaksanaan ibadah shalat jumat di Masjid Babul Maghfirah, Gampong Tanjong Seulamat, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

Lebih lanjut Tgk Saifuddin menjelaskan, hendaknya kita selalu melakukan introspeksi diri dan menilai kualitas ketakwaan kita kepada Allah SWT agar kelak di hari akhirat tidak menyesal karena banyaknya dosa yang dilakukan semasa hidup di dunia.

"Bertakwalah kepada Allah di manapun kita berada, di rumah, di kebun, di sawah, di kantor, di mana saja, maka selalu ingat kepada Allah dan bawalah Allah di mana saja kita berada. Apakah kita mahasiswa, petani, guru, dosen, ingatlah selalu kepada Allah," ujar Tgk Saifuddin dalam wasiat nya.

Sebab mengapa? Katanya lagi, jika kita tidak mengingat Allah SWT dalam kesempatan apapun, maka kita akan mudah melakukan berbagai maksiat/dosa karena tidak ada yang kita takuti, kita lupa pada Allah. Di dalam pikiran kita hanyalah uang dan kenikmatan dunia.

Kemudian Tgk Saifuddin mengutip sebuah hadis dari Rasulullah Saw, beliau bersabda, "Bertakwalah kepada Allah di mana pun kamu berada" HR Tirmidzi dan Abu Dawud.

Allah SWT telah memberikan kita nikmat yang sangat banyak. Diantara nikmat itu ada mata, yang dengan nya kita dapat melihat. Sebab itu jangan sampai mata yang diberikan tersebut digunakan untuk melihat hal-hal yang dilarang oleh Allah, namun pergunakan untuk membaca Alquran dan hal-hal yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun