Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Inilah Akibatnya Jika Istri Miliki Sifat Jutek dan Bawel

10 November 2019   09:12 Diperbarui: 10 November 2019   09:11 373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Jutek dan Cerewet (sumber foto: naviri.org)

Maka menjadi semakin wajar bila istri banyak mengomel, nyerocos, dan melampiaskan kekesalan dengan gayanya yang unik dengan cerewet namun anehnya kerja jalan terus.

Artinya di kehidupan sehari hari, banyak hal yang menyebabkan wajar saja seorang wanita mengomel dan tampil sedikit cerewet. Wajar pula, bila seorang suami yang diluarnya dikenal sebagai pemuka masyarakat, atau bahkan seorang presiden sekalipun yang bila dirumahnyapun sering diomelin istrinya.

Bahkan seorang sekaliber Umar, sahabat Nabi Saw pun pernah mengalami kejadian unik ini, dimarahi istri.

Diceritakan salah seorang sahabat Nabi Saw pada masa pemerintahan Umar, berniat mengadukan soal istrinya yang sangat cerewet dan menyebalkan. Ia ingin menceritakan kesulitannya itu kepada Umar, agar beliau memberi penyelesaian, dan memberitahukan kepadanya sikap apa yang ia harus lakukan terhadap sang istri.

Tapi, niat itu gagal ia lakukan. Kenapa? Karena saat ia sampai di depan rumah Umar, ia mendengar sendiri Umar sedang dimarah-marahi oleh istrinya.

Akibat cerewet sama suami

Meskipun demikian kaum istri tidak meremehkan soal yang satu ini, dan semakin berani memarahi dan mengomeli suami mereka.

Memang secara fakta bahwa dalam hidup berumahtangga, sangat banyak hal yang menyebabkan seorang istri banyak mengomel. Suami dan anak anak adalah hal yang paling berpotensi menjadi sasarannya.

Meski cerewet bisa menjadi kewajaran bagi seorang istri, tapi bukan berarti itu merupakan karakter bagus dan layak dilestarikan. Walaupun di saat-saat tertentu seorang istri dianggap wajar untuk ngomel, tidak berarti bila sering dilakukan tidak akan berakibat apa-apa.

Bahkan hal-hal yang baikpun bila dilakukan secara berlebihan bisa menjadi kurang baik atau tidak baik sama sekali, bagaimana pun dasar dari sesuatu itupun sudah kurang baik. Sebab secara etika dan norma kepantasan bahwa segala sesuatu itu memiliki batas-batas yang bisa ditoleransi dan tidak.

Cerewet, jutek, dan suka mengomel atau bentuk sikap buruk istri dan kelancangannya terhadap suaminya hanya akan menurunkan murka Allah Swt, yang menyebabkan hancurnya rumah tangga dan mengotori kehidupan suami.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun