Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menjadikan Masjid sebagai Pusat Peradaban Umat Islam

7 Mei 2019   12:33 Diperbarui: 7 Mei 2019   12:54 7666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1022 H/1612 M | sumber foto: simas.kemenag.go.id

"Sesungguhnya orang-orang yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS, At-Taubah (9:18))

OPINI-Masjid sebagai salah satu pusat kegiatan ummat menempati peranan sangat penting dalam proses perubahan sosial, terutama membangun aspek moral dan perilaku islami.

Sejak dulu masjid telah menjadi salah satu pilar kekuatan masyarakat Indonesia dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan ummat Islam di Aceh. Masjid adalah simbul sebuah masyarakat, baik secara kuantitas maupun kualitas.

Semangat masyarakat Islam bukan hanya di Aceh bahkan di sejumlah daerah untuk membangun masjid sangat tinggi. Hal ini terbukti hampir seluruh kota dan gampong (baca: desa) di Aceh berdiri masjid dengan berbagai ukuran dan keindahannya. Hingga Aceh dijuluki dengan negeri sejuta masjid.

Tetapi semangat membangun masjid secara fisik belum diikuti dengan semangat memakmurkannya. Walaupun masjidnya terlihat besar dan megah, namun minim diisi oleh jamaah shalat dan sepi dari berbagai kegiatan yang bersifat membangun rohani ummat.

Kondisi ini patut disayangkan, oleh karena itu strategi untuk mengembalikan fungsi masjid sebagai pusat peradaban ummat seperti zaman Rasulullah Saw patut dipikirkan bersama.

Masyarakat memiliki tanggung jawab yang sama untuk memakmurkan masjid-masjid yang ada disekitarnya. Menghidupkan suasana masjid tersebut dengan pendidikan, pengajian, dan dengan berbagai ibadah lainnya.

Karena itu strategi pengelolaan masjid merupakan suatu hal yang perlu mendapatkan perhatian secara terus menerus baik oleh pengelola maupun jama'ah sehingga kehadiran masjid dapat dirasakan manfaatnya secara signifikan oleh jama'ah terlebih lagi dalam menyahuti perkembangan masyarakat yang senantiasa dinamis dan kompleks.

Pengelolaan masjid atau diistilahkan dengan manajemen masjid penting dilakukan untuk mengoptimalkan seluruh potensi yang ada baik aset maupun sumber daya ummat.

Sehingga strategi pencapaian kemakmuran masjid bagi kepentingan ummat dan lingkungannya akan terwujud melalui tata kelola yang baik. Misalnya bagaimana manajemen masjid diterapkan pada bidang pembiayaan, pengelolaan dana ummat, pembangunan masjid, ekonomi masjid, dan aspek pendidikan bagi masyarakat dan para jamaah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun