Mohon tunggu...
Candra
Candra Mohon Tunggu... Guru - guru

saya seorang guru dan merengkap seoarang kepala sekolah atau madrasah ,kebetulan saya juga hoby menulis dan senang membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Bukan Hanya Mencetak Generasi Pintar Tapi Generasi yang Benar

2 Mei 2023   21:30 Diperbarui: 2 Mei 2023   21:34 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mas tarjo dan kang Mul sedang ngobrol di warung kopi kang Ujang ,mereka membicarakan  tentang Pendidkan di Indonesia 

Mas Tarjo, "Kang Mul ,sampean senang punya generasi yang pintar  atau genarasi yang benar!"

Kang Mul, "Tentu nya saya lebih memeilih generasi yang bener!"  saya memperhatikan percakapan mereka berdua sambil meyeruput kopi saya 

Mas Tarjo "lah , coba apa alasannnya dan berikan penjelasan biar saya paham!' mas tarjo penasaran 

"Saya , jelaskan tapi jangan di potong ya !" timpalkang Mul  dengan serius 

"Baik , Silakan jelas kan!" kata mas Tarjo

kang Mul , kemudian menjelaskan tentunya dengan bahasa dan pengetahuan yang mereka punya namanya juga rakyat jelata ,berikut penjeklasaanya yang berhasil saya tengkap 

"Sektor pendidikan adalah sektor terpenting di setiap negara . Pendidkan menjadi tolak ukur keberhasilan dan kemajuan sebuah bangsa . Tentunya Anggaran yang di alokasikan untuk sektor ini sangat besar , termasuk sektor pendidikan yang ada di Indonesia.

Namun Anggaran yang sangat besar pun rupanya tidak menjamin sebuah negara itu akan meningkat kualitas pendidikan nya jika arah Kebijakan pendidikan tersebut tidak mempunyai tujuan yang jelas . 

Pendidikan saat ini hanya mencetak generasi yang pintar bukan generasi yang benar , mengapa saya katakan pendidikan kita hanya mencetak generasi yang pintar . Setiap tahun berapa banyak Perguruan atau Universitas baik negeri maupun swasta meluluskan mahasiswanya dan jumlah bukan puluhan tapi ribuan bila di akumulasikan dari semua jurusan .

Indonesia tidak akan pernah kekurangan Dokter , setiap tahun puluhan dokter di wisuda .Indonesia tidak akan kekurangan Insinyur setiap tahun ratusan insinyur di wisuda .Indonesia tidak akan kekurangan Hakim dan jaksa setiap tahun fakultas hukum melakukan wisuda ratusan orang ahli hukum. 

Indonesia tidak akan ke kurangan calon pejabat setiap tahun  sekolah kedinasaan melakukan wisuda calon pejabat pemerintahan .Indonesia juga tidak akan kekurangan guru setiap tahun fakultas keguruan di Indonesia mewisuda calon guru . 

Namun lihat hasilmnya , orang orang yang di cetak hanya mempertajam inteletual atau hanya ingin di jadikan orang pintar saja tanpa di landasi untuk menjadi orang yang benar (agama dan budi pekerti)

Yang melakukan perbuatan perbuatan yang melanggar hukum dan berdampak besar di masyarakat adalah orang orang yang pintar . yang Korupsi bukan orang bodoh mereka orang orang pintar. Yang melakukan pencucian uang bukan orang bodoh semua orang pintar . Yang merubah rubah hukum bukan orang bodoh semua orang pintar .Yang merampas tanah , kebun ,tambak petani apakah orang bodoh tentu bukan semua orang pintar !' demikian kata kang Mul 

Saya yang mendengar kan terkesima juga dengan penjelasn kang Mul , kaya nya ada benarnya juga dan itu fakta yang terjadi di negara kita yang tercinta. 

Kang Mul melanjutkan penjelasaanya , yang saya juga ikut mendengarkan  karena menarik dan layak untuk pengetahuan  yang bermanfaat

"Silakan jadi Dokter, asal benar , silakan jadi hakim tapi hakim yang  benar , silakan jadi pejabat jadi pejabat yang benar, silakan jadi guru jadilah guru yang benar dan seterusnya!" kata nya sambil menyeruput kopinya 

Penjelasanya yang masuk akal menurut ku , tak di sangka rakyat biasa juga mulai pandai memberikan tanggapammya . ya Allah  luar biasa.

Aku tak dapat mengikuti obrolan meraka berdua , karena aku harus berangkat ke tempat aku mengajar di Madrasah Tsanawiyah Al Falah .Penjaringan Jakarta Utara .

Semoga bermanfaat  

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun