Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Awal Baru Sacramento Kings

4 Februari 2023   12:10 Diperbarui: 4 Februari 2023   12:12 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hali ma Domas (NBCsport)

Jika ingin big man yang lebih tinggi, peran King bisa diisi center Leon Douglas yang juga kerap mengisi peran Lacey ketika rehat.

Untuk meningkatkan tempo dan ketadjaman pelatih Fitzsimmons bisa menggantikan Lambert dengan point guard Larry Drew atau  Otis Birdsong yang justu punya gaya berbeda karena kerap bergerak tanpa bola dan finishing yang bagus. Kebetulan, dengan dribel prima, Birdsong juga dipercaya sebagai playmaker ketika Grundfield rehat.  

Sejak Lacey pensiun, beberapa pemain baru datang dan sedikit mengubah gaya permainan tim, yang sayang agak mudah ditebak. Meski diperkuat pemain senior San Antonio Spurs Mark Olberding (dan pelapisnya rookie Otis Thorpe) atau shooting guard  berpengalaman Reggie Theus (Chicago Bulls), permainan Kings cenderung berpusat pada keduanya, entah itu lewat umpan dari dan ke Olberding ke bawah jaring atau tembakan satu lawan satu Theus.

Belum lagi, defense mereka terlalu terfokus di bawah jaring yang sayangnya tidak didukung pemain berfisik prima sehingga mudah ditembus penetrasi para pemain yang yang mengandalkan ketangkasan fisik di eranya.

PR yang sama juga dihadapi Kings di era yang segar sekitar pertengahan era 1990-an di mana saat itu mereka diperkuat beberapa rookie seperti playmaker mungil banget Tyus Edney (178 cm), shooting guard produktif Mitch Richmond, salah satu favorit fans Kings sepanjang masa Lionel Simmons, forward tangkas Brian Grant, serta center tradisional berpengalaman Olden Polynice.

Meski kadang-kadang permainan Kings lebih mudah dibaca lantaran selalu tertuju pada Grant, Kings biasanya mulai bisa mengimbangi tim lawan ketika mereka menaikkan tempo dan menginstruksikan pemain seperti Edney, Simmons, bahkan Richmond lebih banyak berpenetrasi sebelum diakhiri layup atau umpan pendek pada pemain tak terkawal dekat jaring.

Dengan penetrasi seperti ini, shooter seperti Sarunas Marciulionas bisa melepaskan tembakan akurat dengan lebih bebas.

Dari segi defense, dengan meningkatnya tempo permainan serta momentum tim, umpan tim lawan lebih mudah dipotong pemain seperti Edney.

Musim-musim berikutnya, permainan Kings  mulai makin terarah mereka mendatangkan free agent Vlade Divac, forward tangkas, lincah, dan kreatif Chris Webber (yang ditukar dengan Richmond) serta defender tangguh merangkap penembak lumayan jitu Doug Christie dari Toronto Raptors.

Terlebih mereka cukup berani mendatangkan pemain-pemain muda dengan satu karakter yang cukup kuat seperti shooter Peja Stojakovic, playmaker lincah Jason Williams, serta playmaker jangkung merangkap penembak jitu Hedo Turkoglu (perasaan ini dua deh karakternya).

Dengan karakteristik yang jelas, kita bisa menerka Kings bermain seperti apa. Terlebih Divac juga dikenal sebagai center kreatif yang tidak pelit pengumpan. Bisa dibilang Kings era tersebut bermain agak mirip dengan era Lacey.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun