Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Saling Mengisi Kekurangan ala Chicago Bulls

15 Oktober 2021   14:35 Diperbarui: 16 Oktober 2021   12:54 1810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam skema pistol action, screener bahkan bisa langsung berposisi sebagai penembak jitu yang siap menerima umpan dari pemain yang bergerak menuju pertahanan lawan tadi

Selain menjadi pengumpan, dengan postur (198 cm), umpan, dan tembakan tiga angka yang bagus, Lonzo juga bisa berperan sebagai screener yang bisa menerima umpan atau mengirim umpan ke playmaker tadi atau pemain lain yang menyelinap di antara kawalan pemain lawan.

Kebetulan posisi playmaker atau penyelinap tersebut bisa diisi  Patrick Williams  yang punya  tembaakan tiga angka dan dribel yang lumayan, meski penetrasinya tidak terlalu bagus-bagus amat atau  DeRozan yang pernah memainkan peran yang sama di San Antonio Spurs meski tembakan tiga angkanya tidak istimewa.

Dengan memberikan peran playmaker pada DeRozan atau Lavine, potensi Lonzo dan Williams sebagai penembak tiga angka, terutama spot up jadi lebih maksimal. 

Terlebih di bangku cadangan, mereka masih punya beberapa pemain yang sayangnya belum terlalu maksimal saat masih memperkuat tim lama

Troy Brown Jr. yang meski kurang tangkas dan jago berpenetrasi, berpotensi menjadi defender yang sulit dilewati lantaran memiliki rentang tangan yang panjang.

Kekurangan Walton justru bisa diisi Stanley Johnson yang sebelum didraft Detroit Pistons sering disamakan dengan Kawhi Leonard karena kemiripan postur dan skill. Sayang kelebihan postur dan kekuatan fisik tersebut tidak tercermin di lapangan karena statistik dari sisi rataan poin, rebound, dan assist terbilang minim dan kurang menjanjikan dan cenderung angin-anginan.

Apabila ingin memainkan pemain yang kontribusinya lebih teruji, terutama akurasi tembakan tiga angka di pojokan, coach Billy Donovan juga bisa memainkan forward tinggi Tony Bradley, meski untuk skill yang lain sebagai pemain berpostur lumayan tinggi belum terlalu kelihatan, terutama sejak bemain di Utah Jazz, mengisi peran center gede dan jangkung yang gesit, pelan, jago ngeblok, dan tidak jago nembak, Rudy Gobert.

Meski punya rebound yang lumayan bila dimainkan lebih ke dalam, skill tersebut nyaris tidak bisa dibandingkan dengan Gobert yang bisa mengambil rebound tanpa susah payah, memanfaatnya rentang tangannya yang panjang dan posturnya yang besar menuh-menuhin bawah jaring.

Peran pemberi umpan matang kepada mayoritas pemain Bulls yang jago tembak juga bisa diisi Alex Caruso yang pada laga pramusim mengirim umpan, baik itu pada pemain yang bergerak mendekati jaring seperti pada DeRozan atau Lavine atau yang tajam di pojokan pada Lonzo dan Lavine banyak menghasilkan angka dan sorak sorai penonton di game pramusim yang sejatinya tidak menentukan melawan tim muda yang musim lalu berada di papan bawah, Minnesota Timberwolves dan Cleveland Caveliers .

Caruso, dan playmaker Bulls lainnya,  bisa melepaskan umpan tajam dengan leluasa karena pemain bertahan lawan lebih berfokus pada forward atau center bertubuh besar yang jago mengumpan dan menembak baik dari area lemparan bebas atau tiga angka, Nikola Vucevic.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun