Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Daya Ledak di Tengah Keterbatasan Charlotte Hornets

13 Oktober 2021   15:06 Diperbarui: 13 Oktober 2021   15:16 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dicomot dari Twitter 3m

Prestasi Hornets selanjutnya tidak bisa dibilang istimewa. Tanpa Lin dan Jefferson prestasi Hornets stagnan di luar peringkat delapan besar bahkan hingga sekarang, meski secara stastik, raihan poin dan assist Kemba terus meningkat selepas itu. Hornets memang bukan kota tujuan para bintang, meski untuk mendatangkan Batum dan Dwight Howard di musim selanjutnya Jordan mengeluarkan dana yang terbilang terlalu besar untuk  mengontrak pemain berkualitas lumayan seperti mereka. Howard memang center dominan di awal era 2010-an, namun gayanya dinilai tidak sesuai dengan permainan tiga angka.

Mesti raihan angka dan kepemimpinannya makin kuat dari musim ke musim, Kemba dinilai bukan pemain yang mampu membawa Hornets ke mencapai prestasi maksimal, tidak seperti Jimmy Butler atau Lebron James muda yang mampu mengeluarkan potensi pemain di sekelilingnya, yang secara skill atau pengalaman belum sebagus pemain dari tim juara.

Tanpa prestasi yang memadai, wajar jika Jordan tidak memperpanjang kontrak Kemba pada musim 2018-2019. Terlebih sebagai pemilik tim, Jordan dinilai sebagai sosok yang cermat dalam mengeluarkan uang untuk seorang pemain.

Tanpa Kemba, Hornets justru bermain dengan tempo yang makin cepat, tanpa buang-buang waktu berhadapatan satu lawan satu dengan pemain lawan, terutama sejak mereka mendatangkan playmaker cadangan mungil Boston Celtics Terry Rozier.

Olahan pribadi
Olahan pribadi
Bersama Devonte Graham, sesama mantan pemain cadangan di musim-musim sebelumnya, keduanya menjelma menjadi duo guard ganda yang bukan hanya produktif mencetak angka, tetapi juga piawai melayani para starter bertipe cepat dan bertenaga yang didatangkan lewat draft yaitu shooting guard merangkap small forward Malik Monk (2017), small forward Miles Bridges (2018) dan power forward PJ Washington (2019), dan center Cody Zeller.

Meski sama-sama bertipe tangkas, keempatnya punya ciri khas masing-masing. Monk merupakan pemain tangkas jago slamdunk yang makin hari makin meningkatkan akurasi tembakan tiga angka.

Sebagai forward yang tidak terlalu tinggi, Washington bukan hanya mampu melepaskan tembakan tiga angka yamg lumayan akurat, tapi  juga mampu memasukan bola dari sekitar area lemparan bebas dengan beradu fisik dengan pemain bertahan lawan.

Sebagai small forward, Miles Bridges dikenal mampu berpenetrasi dari sisi (dan pojok) pertahanan lawan sekaligus mengoper ke sisi satunya dengan kecepatan tinggi.

Jika masih kurang, Hornets juga punya Cody Martin (2019) yang hanya punya visi dan dan dribel yang bagus, tapi juga pandai menyelinap di antara dua pemain lawan saat tidak memegang bola.

Dengan sekumpulan  pemain bertipe cepat, Hornets piawai memainkan umpan-umpan cepat yang dikombinasikan dengan drive dari sisi lapangan yang bisa diakhiri dengan slam dunk atau tembakan tiga angka.

Tempo bahkan makin meningkat ketika serangan tim lawan membentur tembok pertahanan Washington, misalnya,  yang dengan segera bisa dieksekusi lewat slam dunk atau tembakan tiga angka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun