Meski enak ditonton, Hornets tetap butuh pemimpin yang bisa membimbing para pemain muda di atas lapangan. Tidak heran, musim lalu mereka mendatangkan dua pemain serbabisa yaitu playmaker jangkung muda Lamelo Ball dan produk lokal Charlotte yang ingin mudik demi lebih dekat dengan keluarga, Gordon Hayward.
Meski tempo bermainnya cenderung melambat selepas rehat setahun memulihkan cedera beberapa tahun lalu, Hayward bisa langsung menjadi kunci permainan Hornets lewat umpan, penetrasi, serta kemampuan mencetak angka dari berbagai posisi.
Permainan Hornets makin cepat dan enak ditonton sejak Lamelo Ball perlahan tapi pasti mengisi posisi starter menggeser Graham. Meski begitu keduanya tetap bisa bermain di satu lapangan Lamelo punya defense yang bagus dan keduanya mampu berperan sebagai pelayan satu sama lain dalam mencetak angka.
Sayang, musim lalu Lamelo harus menepi cukup lama karena cedera dan baru kembali jelang akhir musim sehingga posisinya kembali diisi Graham.
Meski Graham tampil cemerlang, uniknya Jordan sama sekali tidak berniat memperpanjang kontrak Graham, lantaran Lamelo dianggap sudah lebih dari siap mengemban posisi starter. Kebetulan, raihan angka starter Hornets yang lain, Â Rozier juga meningkat pesat dua musim belakangan ini.
Di sinilah terasa kalau cermat dan pelit terasa amat tipis. Alih-alih memperpanjang kontrak Rozier dan Graham, Jordan lebih memilih Rozier yang secara statistik lebih baik.
Kebetulan musim lalu keduanya sama-sama berhak mendapatkan perpanjangan kontrak karena masa kontrak keduanya akan segera berakhir, namun Jordan hanya memilih Rozier karena jika kontrak keduanya sama-sama diperpanjang, Jordan harus membayar pajak atau denda kelebihan anggaran gaji di atas salary cap.
Terlebih siapa pun paham, termasuk Jordan tentunya, Hornets tidak akan ke mana-mana jika hanya berbekal pemain ofensif murni seperti Graham, jadi percuma membayar pajak mahal jika cuma mentok di putaran pertama babak playoff.
Meski kehilangan Graham, di atas kertas, bisa jadi Hornets justru bisa lebih kuat dari sebelumnya karena diperkuat pemain bertahan sekaligus penembak tiga angka berpengalaman seperti Kelly Oubre yang musim lalu gagal menunjukkan akurasi tembakan tiga angka karena semua pemain Warriors diwajibkan terus bergerak mencari ruang dan mengambil keputusan cepat begitu mendapat bola, termasuk para penembak jitunya.
Wes Iwundu juga dipilih bukan dengan pertimbangan sembarangan. Seperti para alumni Orlando Magic lainnya, Iwundu dipilih karena bertubuh jenjang dan tangkas, amat cocok mengisi peran Washington dari bangku cadangan.
Untuk mengisi posisi Graham, pelatih James Borego bisa memainkan rookie James Bouknight yang  mampu bermain dengan tempo cepat, khas Hornets, termasuk saat menyerobot bola dari dribel pemain lawan.