Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Tipe Pemain Idaman Tiap Tim NBA

5 September 2021   11:17 Diperbarui: 5 September 2021   11:45 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mcgee ngeblok capela (ESPN)

Channel Sky hoops

Menariknya dari sisi postur dan gaya permainan, pemain berposisi small forward amat sering tertukar dengan Power Forward. Hanya saja pemain berposisi power forward biasanya terkesan lebih kekar namun padat serta punya kemampuan lebih lengkap lantaran mampu menyelesaikan serangan yang lebih matang dekat jaring seperti halnya Tobias Harris, Jerami Grant, dan Jae Crowder yang punya tembakan cukup akurat di sekitar area lemparan bebas meski di bawah pengawalan pemain lawan serta dribel yang lumayan meski tidak secepat dan selengket para guard.

Jae Crowder sendiri termasuk pemain yang unik di NBA lantaran meski punya postur yang lebih cocok disebut power forward, gaya permainannya lebih cocok disebut small forward karena akurasi tembakan di depan jaring terkesan tidak istimewa begitu juga dribelnya.

Center

Jika power forward, evolusinya dianggap paling kentara, center sebaliknya. Makin ke mari peran center makin terasa berkurang karena tidak lagi bertugas mencetak banyak angka melainkan menjaga gawang eh jaring agar tidak kebobolan oleh pemain dari posisi mana pun.

Maka dari itu, alih-alih mencari center bertubuh raksasa ginuk-ginuk (yang cenderung lambat), center sekarang cenderung dipilih yang berkaki ringan agar bisa mengimbangi kecepatan para pemain menyerang lawan yang kadang berpenetrasi ke bawah jaring, sekaligus punya rentang tangan yang panjang untuk mengeblok tembakan lawan.

Channel: GD Latest Highlight

Terlebih saat menyerang, langkah kaki yang ringan mempermudah center melakukan kerja sama satu dua (pick and roll) yang membantu pendribel bola melepaskan diri dari kawalan pemain lawan selama sepersekian detik yaitu dengan berdiri pasif di antara pemain yang sedang berpenetrasi dengan pemain yang mengejarnya.

Saat pengejarnya tersebut sudah terperangkap dalam kawalan center dan pendribel bola bebas sepersekian detik dari kawalan pemain lawan, center yang tadinya berdiri pasif segera berlari mendekati jaring dan dengan langkahnya yang ringan dan jangkauan tangan yang panjang ia segera melakukan slam dunk begitu menerima umpan dari pendribel bola tadi.

Permainan pick and roll seperti barusan hanya bisa dilakukan oleh pemain berpostur tinggi, berkaki lincah, dan punya lompatan tinggi seperti JaValee Mcgee, DeAndre Ayton (Phoenix Suns), Mitchell Robinson (New York Knicks), Damian Jones (Sacramento Kings) yang setidaknya bertinggi 211 cm seperti Jones (nama-nama lain yang disebut di paragraf ini minimal bertinggi 213 cm).

Hanya di posisi centerlah perbedaan satu inchi saja amat berpengaruh pada permainan tim. Contohnya adalah Clint Capella yang meski punya skill yang serupa Mcgee bahkan sedikit lebih bertenaga, lantaran hanya kurang 2,54 cm saja amat berpengaruh terhadap kemampuan mengeblok tembakan seorang pemain terutama yang mampu melompat lebih tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun