Mengenal Apa Itu "Buyout" dan "Waiver" NBA

Meskipun trade atau bursa pertukaran pemain telah berakhir beberapa hari lalu, tim-tim NBA masih bisa menambah kekuatan lewat buyout atau waiver. 

Buyout merupakan proses pelepasan pemain yang kontraknya berakhir musim ini atau musim depan tetapi nilai total tidak terlalu besar (misal kurang dari delapan juta dolar). Pelepasan kontraknya sendiri terbilang unik.

Walaupun tim lama tidak lagi memakai jasa pemain tersebut, tapi masih  menanggung sebagian besar gaji pemain tersebut. Sebagian lagi akan ditanggung oleh tim baru pemain tersebut. 

"Buyout sendiri biasanya diprakarsai oleh tim-tim yang sudah menyerah musim ini karena nyaris tidak berpeluang masuk delapan besar..." 

Tim baru biasanya menanggung antara satu sampai lima juta dolar, sesuai rata-rata anggaran yang belum dipakai tim-tim NBA untuk mengontrak pemain seperti yang dilakukan Los Angeles Lakers yang kemungkinan besar akan mengontrak Markieff Morris, kembaran Marcus Morris yang beberapa hari lalu bergabung dengan Clippers.

kembar Morris waktu masih maen bareng di Phoenix Suns (Dailymail.com)

Saya masih bilang kemungkinan besar karena, meskipun Lakers adalah peminat jasa Markieff yang terdepan, juara musim lalu, Toronto Raptors juga meminati jasa Markieff.  

Terlepas tim mana yang kelak memakai jasa Markieff, tim tersebut kemungkinan akan menanggung gaji Markieff sekitar kurang dari 2 juta dolar, sedang 4 juta dolar sisanya akan ditanggung Detroit Pistons.

Meski perpindahan ini terkesan sederhana, efeknya bisa ke mana-mana. Lakers sendiri sudah melepas DeMarcus Cousins untuk bisa memakai jasa pemain barunya siapa pun itu kelak karena slot pemain Lakers musim ini sudah terisi 15 pemain. 

Terlebih, Cousins bisa dibilang sama sekali belum pernah bermain dalam pertandingan resmi sejak dikontrak Lakers karena cedera.

Apabila sudah dilepas, tim mana pun berhak memakai jasa Cousins atau pemain mana pun yang memang bersedia atau meminta dilepas dengan sistem buyout atau waiver.

Buyout sendiri biasanya diprakarsai oleh tim-tim yang sudah menyerah musim ini karena nyaris tidak berpeluang masuk delapan besar dan malah berjuang untuk kalah sebanyak-banyaknya mengingat semakin banyak kalah, peluang mereka mendapat draft pick urutan sepuluh besar akan makin besar. 

Prinsip tersebut masih tetap dipegang tim-tim papan bawah seperti Detroit Pistons, New York Knick, atau Golden State Warriors walaupun sistem kocokan draft pick sudah sedikit diubah. Lima tim terbawah pada klasemen keseluruhan, tidak lagi jadi tim yang paling berpeluang mendapatkan lima rookie urutan teratas. 

Mulai musim kemarin, tim di luar posisi lima terbawah juga memiliki peluang yang sama, seperti Lakers yang, dari hasil kocokan arisan, mendapat draft pick urutan keempat meskipun urutan klasemen keseluruhan, Lakers nangkring di posisi 21 musim kemarin.

selisih menang kalah antara tim peringkat delapan sampai sepuluh masing-masing wilayah masih tipis, jadi peluang nyalip masih besar, terlebih masih ada 28 game yang belum dimainkan oleh rata-rata tim NBA 

Proses buyout jadi sedikit rumit karena tim-tim yang sudah mengibarkan berdera putih baru sekitar empat sampai lima tim, sedangkan deadline buyout akan berakhir awal bulan depan.

Walaupun peluang untuk menerobos posisi delapan terbilang sulit, terutama bagi New Orleans Pelicans, Portland Trail Blazers, San Antonio Spurs, Sacramento Kings, dan Phoenix Suns, peluang mereka lolos peringkat delapan wilayah barat masih cukup besar.

Mereka hanya kalah antara lima sampai tujuh pertandingan lebih banyak dari peringkat 8, Memphis Grizzlies. Tim-tim tersebut patut optimis karena masing-masing tim tadi masih punya jatah antara 26-28 pertandingan tersisa musim ini.

Otomatis dengan peluang yang masih terbuka lebar, mereka tidak ingin kehilangan pemain kuncinya. Yang ada justru, mereka siap memburu pemain bagus yang dilepas tim lain lewat buyout atau waiver, baik itu pemain-pemain dari tim papan bawah atau pemain dari tim-tim papan atas yang memang sengaja dilepas untuk memberi spot buat pemain baru yang gaya bermainnya lebih sesuai dengan gaya tim papan atas tadi.

Sejarah mencatat, tim cenderung aman masuk delapan besar, jika memang mereka memenangi 50 dari 82 pertandingan dalam satu musim. Walaupun tim tersebut udah bisa lolos ke delapan besar hanya dengan memenangi 41 pertandingan di antaranya, bahkan kurang.

Kuncinya hanya satu. Jumlah kemenangan yang didapat tim peringkat ke-8 harus lebih banyak dari jumlah kemenangan yang diperoleh dari peringkat ke-9. Kalau kedua tim masih punya rekor yang sama, kita lihat rekor head-to-head-nya.

Tim mana yang lebih unggul pada tiga sampai empat pertemuan yang sudah dijalani, mereka yang akan loios. Kalo rekor pertemuan masih sama juga, kita tinggal cek rekor mereka saat menghadapi sesama kontestan delapan besar. Tim yang lolos ke babak delapan besar adalah tim yang lebih banyak mengalahkan sesama kontestan delapan besar.

Menariknya, posisi delapan besar wilayah barat dan timur tidak selamanya adil seperti NBA musim 2007-2008, di mana peringkat delapan wilayah barat kala itu, Denver Nuggets, berhasil lolos peringkat delapan setelah  meraih 50 kemenangan dari 82 pertandingan. Selisih dua kemenangan dari peringkat ke-9, Golden State Warriors.

Di sisi lain, Atlanta Hawks, di wilayah timur, bisa melenggang ke delapan besar, cukup dengan modal 37 kemenangan saja.

Menariknya, andai ada di wilayah timur, Warriors kala itu, malah bisa lolos dan nangkring di posisi empat klasemen wilayah timur karena punya rekor kemenangan lebih baik dari peringkat empat kala itu Cleveland Cavaliers yang hanya menang 45 kali dari 82 pertandingan.

Menariknya, meski babak reguler musim ini belum berakhir, pola yang sama bisa saja terulang musim ini. Peringkat tujuh dan delapan wilayah timur, sejauh ini punya presentase kemenangan di bawah 50%. Berbeda dengan Grizzlies, di wilayah barat,  yang sebelum melawan Lakers hari ini, masih punya presentase kemenangan 50.9 persen.

Menariknya, posisi Brooklyn Nets di peringkat tujuh atau delapan musim ini terbilang aman walaupun beberapa waktu lalu sempat kalah tujuh kali dari sepuluh pertandingan melawan tim-tim papan atas wilayah barat dan/atau timur karena tim di bawahnya yaitu Orlando Magic dan Washington Wizard juga ikut kalah.

Pemain yang udah dilepas tim lama dan blom punya tim baru

Sekarang posisi Nets lebih baik karena berhasil menang enam kali dari sepuluh kesempatan terakhir melawan tim-tim yang rata-rata punya presentase kemenangan di bawah 50%.

Di sisi lain, tim seperti Washington Wizard yang di awal musim lebih sering kalah justru sekarang menemukan alasan untuk bermain lebih bagus dan menang karena Wizard hanya kalah dua pertandingan lebih banyak dari posisi delapan Orlando Magic.

Dengan sekitar 27 pertandingan tersisa, rasanya peluang Wizard lolos juga makin besar dan peluang Nets lolos sedikit mengendor dengan cederanya Kyrie Irving hingga akhir musim. Meskipun, Nets sempat menang lebih dari lima kali beruntun justru saat Irving cedera.

pemain yang kemungkinan dilepas timnya sebelum awal bulan ini karena kontraknya habis akhir musim 

Skenario ini sedikit banyak agak mempengaruhi ketertarikan tim-tim mapan terhadap pemain Wizard, Davis Betrans, yang sejak awal musim disuka banyak tim karena kontraknya tinggal tersisa satu musim (baca: kandidat buyout) dan punya tembakan jarak jauh yang jauh pisan.

Channel: ScoutwithBryan

Seenggaknya Toronto Raptors, Los Angeles Clippers (yang masih punya satu sampai dua slot pemain lagi), atau Boston Celtics (yang dikenal kurang punya pelapis mumpuni di bangku cadangan) tidak lagi melirik Betrans karena mungkin akan dipertahankan Wizard.

Tetapi, yang justru mungkin bisa pindah ke Celtics malah mungkin Moe Harkless yang sedari kemarin santer digosipkan pindah ke Lakers andai kata dilepas New York Knicks.

Selain forward, Lakers sendiri masih butuh playmaker, bukan hanya untuk bisa eksis di babak playoff kelak tetapi membalas kekalahan tim-tim yang mengalahkan mereka di pertemuan pertama.

Bukan rahasia umum, Lakers belum pernah sekalipun mengalahkan tim yang mengalahkan mereka di pertemuan pertama, entah karena kalah juga di pertandingan kedua (Clippers) atau emang pertandingan kedua baru akan berlangsung beberapa hari mendatang (Celtics, Bucks, Raptors, atau Sixers).

Kebetulan di luar Clippers yang sama-sama berada di wilayah barat, tim yang belum sempat Lakers kalahlan musim ini semuanya berada di wilayah timur dan seperti kita tahu, tim berbeda wilayah hanya punya dua kali kesempatan bertemu, yaitu saat bermain kandang dan tandang. 

Bagi Lakers, menang melawan tim-tim tadi punya makna sendiri. Kalau melawan tim-tim wilayah timur aja belum mampu, gimana bisa masuk final  NBA.

Nggak heran selain Harkless dan Morris, Lakers kemungkinan juga mengincar Dion Waiters atau Matthew Dellavedova yang dikenal sebagai playmaker yang jago bertahan. Kebetulan dengan punya playmaker yang jago bertahan, waktu rehat Lebron James, playmaker utama Lakers, bisa lebih lama.

Lakers memang punya Rajon Rondo yang dikenal sebagai playmaker andal. Hanya saja keika Lebron rehat dan Rondo bermain, perolehan angka Lakers kerap tersusul tim lawan karena Rondo dikenal agak kurang piawai bertahan beberapa musim terakhir.

Selain buyout, NBA juga mengenal istilah waiver. Kalau buyout berarti sebagian kecil gaji pemain ditanggung tim baru yang memakai jasa pemain, klo waive berarti semua gaji pemain ditanggung tim baru.

Alasan tim melakukan waive bermacam-macam. Bisa karena pemain yang bersangkutan pengen ngedapetin waktu bermain lebih rutin atau tim karena kuota pemain suatu tim udah penuh, jadi untuk bisa ngedaftarin pemain baru, mau nggak mau satu pemain perlu dilepas atau malah pemain yang bersangkutan emang sama sekali nggak mendapat tempat di tim tersebut.

Contoh pemain yang masuk kategori poin ketiga adalah Chandler Parsons yang dilepas Atlanta Hawks meski baru bermain lima kali sampai pertengahan musim ini karena dalam tiga musim terakhir yang bersangkutan lebih sering cedera.

DeMarre Carroll, di sisi lain,    adalah contoh pemain yang minta dilepas karena amat jarang dimainkan San Antonio Spurs. Kebetulan, Houston Rockets butuh pemain bertahan yang jago nembak dari luar, jadi gayung bersambut gitu ceritanya.

Pasar buyout dan waiver kebetulan ditutup pada waktu yang sama yaitu sekitar 1 Maret waktu amrik atau 12 jam kemudian waktu sini, jadi keseruan masih perpindahan pemain akan terus berlanjut.

Kebetulan, pemain yang laris di pasaran adalah pemain bertahan tinggi yang jago tembak. Menariknya walaupun terbilang banyak peminat, stoknya ngga banyak. Padahal tim seperti Utah Jazz dan San Antonio Spurs butuh pisan untuk menjaga peluang nangkring di posisi delapan besar.

Dua mantan pemain Celtics, Isaiah Thomas di kiri, Evan Turner di kanan (scoopnets.com)

Beda dengan Boston Celtics yang lebih butuh penjaga bawah jaring dan pelapis yang mumpuni terutama di babak playoff. Untunglah pemain tipe begini lumayan banyak.

Selain Mo Harkless, Celtics bisa CLBK sama Evan Turner, mantan pemain mereka yang bisa ngelakuin apa pun kecuali nembak. Pemain seperti inilah yang juga didambakan Clippers karena praktis, tim ini nggak punya playmaker yang jago bertahan.

Nggak heran gaya permainan mereka kaku dan lebih ngandelin permainan satu lawan satu. Bedanya, fans Clippers amat mendambakan kehadiran Turner, sedang fans Celtics lebih memilih Moe yang jelas bisa maen basket.